PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK) UNTUK MENINGKATKAN AKSES PELAYANAN KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

  • Erfandy Budi Qowiyyum S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya
  • Galih Wahyu Pradana S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya
Keywords: PIS-PK, Community Welfare, Empowerment, Public Health

Abstract

Pemerintah Indonesia mencanangkan program kesehatan untuk menangani permasalahan kesehatan khususnya kesehatan masyarakat dengan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Pelaksanaan program PIS-PK dengan mengumpulkan data riwayat penyakit untuk mendeteksi secara dini tingkat kesehatan masyarakat dengan mengunjungi langsung ke rumah secara rutin. Program berjalan pada awal tahun 2019 dan sempat terjeda pada akhir tahun karena  kekurangan Sumber Daya Manusia dalam pelaksanaan karena wilayah kerja puskesmas yang luas, untuk menangani permasalahan tersebut puskesmas menjadikan masyarakat sebagai mitra puskesmas atau dengan melakukan konsep pemberdayaan masyarakat agar bisa mandiri dan tingkat kesehatan manusia di tiap - tiap daerah dapat meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan konsep pemberdayaan yang digunakan pihak puskesmas dalam pelaksanaan program PIS-PK dengan pelayanan kesehatan masyarakat untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Desa Denanyar. Peneliti  menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Fokus penelitian ini menggunakan teori pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan yang dikemukakan oleh Adiyoso yaitu meningkatnya kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan, mutu lingkungan hidup yang baik, meningkatnya status gizi masyarakat, dan berkurangnya kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas). Hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan, adanya Program PIS-PK dengan memberdayakan masyarakat dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatannya dengan pemberian edukasi terkait kesehatan, lingkungan yang sehat dan bagaimana merawat penderita penyakit tertentu. Konsep pemberdayaan masyarakat yang diterapkan dapat mendukung akses pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan tepat sasaran. Saran dari penelitian ini yaitu pelaksana program lebih memaksimalkan pada pembinaan kader agar program dapat berkelanjutan secara mandiri setiap tahun untuk pemantauan kondisi kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Kata Kunci: PIS-PK, Kesejahteraan Masyarakat , Pemberdayaan, Kesehatan Masyarakat.

 

The Indonesian Government launched a health program to address health problems, especially public health with the Healthy Indonesia Program with Family Approach (PIS-PK). Implementation of PIS-PK program by collecting disease history data to detect early public health levels by visiting directly to the house regularly. The program runs at the beginning of 2019 and was paused at the end of the year due to lack of Human Resources in implementation due to the wide area of work of puskesmas, to deal with the problem, puskesmas make the community as a partner puskesmas or by doing the concept of community empowerment in order to be independent and the level of human health in each area can increased. This research aims to know and describe the concept of empowerment used by puskesmas in the implementation of PIS-PK program with public health services to improve the quality of public health in Denanyar Village. Researchers use qualitative approaches with descriptive research types. The focus of this research uses the theory of community empowerment in the field of health put forward by Adiyoso, namely the increasing ability of the community in helping itself in the field of health, good environmental quality, increasing the nutritional status of the community, and reduced morbidity and mortality. As a result of the research that has been conducted, the PIS-PK program by empowering the public can increase public awareness of their health by providing education related to health, a healthy environment and how to care for people with certain diseases. The concept of community empowerment applied can support access to health services as a whole and on target. The suggestion of this research is that the implementer of the program maximizes the development of volunteers so that the program can be sustainable independently every year for monitoring the overall public health condition.

Keywords: PIS-PK, Community Welfare, Empowerment, Public Health.

References

American Academy of Family Physicians (AAFP). (2015). Continuity of Care, Definition of. (https://www.aafp.org/about/policies/all/continuity- of-care-definition.html/, diakses 19 Septemer 2020).

Cawley, T., & Mannix McNamara, P. (2011). Public Health Nurse Perceptions of Empowerment and Advocacy in Child Health Surveillance in West Ireland. Public Health Nursing, 28(2), 150–158. https://doi.org/10.1111/j.1525-1446.2010.00921.x

Dr.Trihono, M. S. 2019. Perkembangan PISPK di Provinsi Jawa Timur – Berita Kesehatan, Tips dan Artikel Medis Indonesia – Kanal-Kesehatan.com., (https://www.kanal-kesehatan.com/5629- perkembangan-pispk-di-provinsi-jawa-timur/, diakses : 26 April 2021).

Dwiningrum, S. I. A. (2011). Desentralisasi dan partisipasi masyarakat dalam pendidikan: Suatu kajian teoretis dan empirik. Pustaka Pelajar.

Fitria, L. (2019). Implementasi Pemberian Air susu Ibu Eksklusif Melalui Gerakan Masyarakat peduli Tingkatkan ASI (GEMPITA) pada Kelompok Pendukung ASI di Desa Banyuarang Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang. Jurnal Ilmu Administrasi Negara, 7(6).

Hecman, & Huneryear. (1992). Partisipasi dan Dinamika Kelompok. Dahara Prize.

Irawan, B., & Ainy, A. (2018). Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Pada Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Di Wilayah Kerja Puskesmas Payakabung, Kabupaten Ogan Ilir. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(3), 189–197. https://doi.org/10.26553/jikm.v9i3.311

Keman, S. (2005). Kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman. Jurnal Kesehatan Lingkungan Unair, 2(1), 3947.

Kementrian Kesehatan RI. (2018). Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga (PISPK). Jurnal Formil (Forum Ilmiah) KesMas Respati, 3(April), 43–49.

Mindarti, L. I., & Juniar, A. P. A. (2019). Inovasi Layanan Kesehatan Berbasis E-Government (Studi pada Puskesmas Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang). JPSI (Journal of Public Sector Innovations), 3(1), 19. https://doi.org/10.26740/jpsi.v3n1.p19-27

Oktavia, S., Mutahar, R., & Destriatania, S. (2016). Analysis Of Risk Factors For Pulmonary Tb Incidence In Work Area Health Kertapati Palembang. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 7(2), 124–138. https://doi.org/10.26553/jikm.2016.7.2.124-138

Pangesti, D. D. P. W. (2015). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Meningkatkan Kualitas Kesehatan oleh Program Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) di Desa Tibayan Kecamatan Jatinom Klaten. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Puspita, E., Oktaviarini, E., Dyah, Y., & Santik, P. (2017). Peran keluarga dan petugas kesehatan dalam kepatuhan pengobatan penderita hipertensi di Puskesmas Gungpati Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 12(2), 25–32.

Putranti, D., & Sulistyorini, L. (2013). Hubungan antara Kepemilikan Jamban dengan Kejadian Diare di Desa Karangagung Kecamatan Palang Kabupaten Tuban. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 7(1), 54–63.

Rina jumita, Azrimaidaliza, R. M. (2012). Kemandirian Lansia Diwilayah Kerja Puskesmas Lampasi Kota Payakumbuh. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(2), 86–94.

Rivai. (2005). Ilmu Kesehatan Masyarakat Dan Kedokteran Pencegahan. Jurnal Mutiara Kesehatan Indonesia, 1(1), 3–16.

Soesanto, E., Chanif., & Supradono, B. (2015). Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat melalui Jasa Layanan kesehatan Holistik. Jurnal Keperawatan & Kesehatan Masyarakat, 1(4), 19.

Sulaeman, E. S. (2012). Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan teori dan implementasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sumarto, H. S. (2004). Inovasi, partisipasi dan good governance: 20 prakarsa inovatif dan partisipatif di Indonesia. Yayasan Obor.

Sutomo, B., & Anggraini, D. Y. (2010). Makanan Sehat Pendamping ASI. Demedia.

Undang-Undang No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, Pub. L. No. 23 (1992).
Published
2021-05-21
Section
Articles
Abstract Views: 1818
PDF Downloads: 1338