EFEKTIVITAS PROGRAM PETANI MANDIRI (PPM) DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA PETANI DI DESA BEJI KECAMATAN KEDEWAN KABUPATEN BOJONEGORO

  • Dendi Armant S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya
  • Badrudin Kurniawan Universitas Negeri Surabaya
Keywords: Program Effectiveness, Independent Farmer Program (PPM), Farmer Family Welfare

Abstract

Permasalahan yang dihadapi pada sektor pertanian di Kabupaten Bojonegoro adalah kerugian akibat gagal panen yang disebabkan Musim maupun hama serta sulitnya mencari pupuk dengan harga murah. Dengan adanya Program Petani Mandiri diharapkan dapat membantu petani dalam mengatasi permaasalahan tersebut. Tetapi banyak masyarakat desa Beji yang belum merasakan manfaat dari Program Petani Madiri. Dari permasalahan tersebut peneliti ingin meneliti tentang Efektivitas program PPM dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga petani.Penelitian ini menggunakan model deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini bersumber pada data primer dan data sekunder yakni dengan teknik pengumpulan data yang terdiri dari wawancara,observasi dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian  menggunakan teori efektivitas program dari enam dimensi menurut Sawir & Hafid (2020) yaitu  formulation  of purpose, activity of  description, evaluation, organizational actors characteristics, worker charasteristics, management policies and practice. Berdasarkan Hasil penelitian Efektivitas Program Petani Mandiri (PPM) Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Petani di Desa Beji Kecamatan Kedewan Kabupaten Bojonegoro dapat dikatakan efektif untuk mereka yang mendapatkan Kartu petani mandiri karena manfaat program sangat membantu mengurangi beban keluarga petani dalam hal pembelian pupuk dan biaya anak sekolah. Berdasarkan indikator teori efektifitas program dari Sawir dan hafid. Namun, terdepat indikator yang dinilai kurang efektif dikarenakan kurangnya pegawai pada Bidang SDM dan pembiayaan sehingga mereka tidak mengetahui secara langsung keluhan dan masukan petani setiap desa di Kabupaten Bojonegoro. Dengan langsung terjun ke lapangan maka Dinas pertanian akan meminimalisir seperti kasus Di desa Beji yaitu terdapat petani satu RT yang belum mendapatkan akses manfaat Program  petani  mandiri. Dari hasil penelitian tersebut, peneliti mengharapkan peningkatan koordinasi antar semua pihak yant terkait dengan program PPM agar Tujuan yang diharapkan agar segera tercapai.

Kata Kunci: Efektivitas Program, Program Petani Mandiri (PPM), Kesejahteraan Keluarga Petani

The problems faced in the agricultural sector in Bojonegoro Regency are losses due to crop failure caused by seasons and pests and the difficulty of finding cheap fertilizers. With the Independent Farmer Program is expected to help farmers in overcoming these problems. However, many Beji villagers have not benefited from the Independent Farmer Program. From these problems, researchers want to examine the effectiveness of the PPM program in improving the welfare of farmer families. This study uses a descriptive model with a qualitative approach. This research is sourced from primary data and secondary data, namely by data collection techniques consisting of interviews, observations and documentation. The theory used in the study uses the theory of program effectiveness from six dimensions according to Sawir & Hafid (2020) namely formulation of purpose, activity of description, evaluation, organizational actors characteristics, worker characteristics, management policies and practice. Based on the results of the research on the Effectiveness of the Independent Farmer Program (PPM) in Improving the Welfare of Farmer Families in Beji Village, Kedewan District, Bojonegoro Regency, it can be said to be effective for those who get an independent farmer card because the benefits of the program greatly help reduce the burden on farmer families in terms of purchasing fertilizer and school children's fees. Based on the indicators of program effectiveness theory from Sawir and Hafid. However, there are indicators that are considered less effective due to the lack of employees in the HR and financing sector so that they do not know directly the complaints and inputs of farmers in each village in Bojonegoro Regency. By going directly to the field, the Department of Agriculture will minimize it, as in the case of Beji Village, where there are farmers in one RT who have not yet received access to the benefits of the Independent Farmer Program. From the results of this study, researchers expect increased coordination between all parties related to the PPM program so that the expected goals can be achieved immediately.

Keywords: Program Effectiveness, Independent Farmer Program (PPM), Farmer Family Welfare

References

Arief ,S., Susilo,A. (2019). Faktor-Faktor Mempengaruhi Pemilihan Model Bagi Hasil Pada Sektor Pertanian di Wilayah Keresidenan Madiun. Jurnal ekonomi syariah. Vol 4, No 2. ( 202-213)

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bojonegoro,2020. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bojonegoro 2018-2023.

Dewi, P.A.T., Sadjiarto, A. (2021). Pelaksanaan Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19.Jurnal Basicedu. Vol 5, No 4. (1909-1917).

Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Kulon Progo.2020. Pemerintah Tetapkan Luas Lahan Baku Sawah 7,4 juta hektare.
https://pertarung.kulonprogokab.go.id/detil/542/pemerintah-tetapkan-luas-lahan-baku-sawah-74-juta-hektare. . Di akses pada 14 September 2021.

Hayati,M., Elfiana.,Martina. (2017). Peranan Sektor Pertanian Dalam Pembangunan Wilayah Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh. Jurnal S Pertanian. Vol 1, No 3. ( 213-222)

Ikhsani Ismania, I., Tasya Eka, F., Inati, UI., Sihidi Taqwa, I., Roziqin, A., Romadhon, A. (2020). Arah Kebijakan Sektor Pertanian di Indonesia Untuk Menghadapi Era Revolusi 4.0. Jurnal administrasi dan kebijakan publik. Vol 5, No 2. (134-154)

Kementrian Pertanian Republik indonesia tahun 2019 tentang luas lahan baku sawah di Indonesia.

Keumala,C. M., & Zamzami Zainuddin. (2018). Indikator Kesejahteraan Petani Melalui Nilai Tukar Petani (NTP) dan Pembiayaan Syariah Sebagai Solusi. Jurnal Ekonomi Islam. Vol 9,No 1. (129-149)

Nurhidayat, S C E.,Sundari,S ., Rudiyanto,B . ( 2022). Status Keberlanjutan Usaha Tani Pada Organik di Kabupaten Jember dan Bondowoso. Jurnal Agrinika. Vol 6,No 1. (87-89)

Nuraisah, G., & Budi Kusumo, RA. (2019). Dampak Perubahan Iklim Terhadap Usaha Tani Padi di Desa Wanguk Kecamatan Anjatan Kabupaaten Indramayu. Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Vol 5, No 1. (60-71).

Nusantara, RM. (2020). Pemberdayaan Petani Melalui Penerapan Pengendalian Hama Terpadu di Jawa Timur. Jurnal Publika UNESA. Vol 8, No 5. https://doi.org/10.26740/publika.v8n5.p%25p.

Peraturan Bupati Bojonegoro No. 48 Tahun 2018 Tentang Program Petani Mandiri.

Peraturan Bupati Bojonegoro No. 49 tahun 2021 tentang Program Petani Mandiri.

Putri,Lidya.2021. Regenarasi Petani dan Rendahnya pendapatan di Sektor Pertanian.
https://www.kompas.id/baca/opini/2021/06/29/regenerasi-petani-dan-rendahnya-pendapatan-di-sektor-pertanian . Di akses pada 14 September 2021.

Ravallion, M., & Datt, G. (2002). Why has economic growth been more propoor in some states of India than others?. Journal of Development Economics, Vol 68, No 2. (381–400)

Rahayu, S W. (2021). Pengaruh Kompetensi Penyuluh pertanian Terhadap Efektivitas Pelaksanaan Kartu Tani. Jurnal Revolusi Indonesia. Vol 1 No 12.

Rahayu,T.,Kurniawan B., Prabawati, I. (2018). Evaluation Of partnership programs and community Development in the BPJS Healthcare Security of Surabaya Main Branch Office. Atlantis Pres. Vol 226

Regina,E. (2016). Tingkat Kesejahteraan Petani Rotan di Desa Babai Kecamatan Karau Kuala Kabupaten Barito Selatan. Jurnal Pendidikan Geografi. 3,60.

Rose, D. C., Sutherland, W. J., Barnes, A. P., Borthwick, F., Foulkes, C., Hall, C., & Dicks, L.V. (2019). Integrated Farm Management for Sustainable Agriculture: Lessons for Knowledge Exchange and Policy. Land Use Policy, 81, 834-842. https://doi.org/10.1016/j.landusepol.2018.11.001

Sawir, M., Hafid, S. (2020). Effectiveness of The Agriculture and Food Department in Developing The Food Security Sector Yalimo Regency. Jurnal of governance. Vol 5, No 1. (105-122)

Suratha, I ketut. (2017). Krisis Pertanian Berdampak Pada Ketahanan Pangan di Indonesia.

Subagyo, Ahmad Wito. (2000). Efektivitas Program Penanggulangan Kemiskinan Dalam Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan.

Trisna,Y.A., N Rining.E., & Tukiman. (2019). Pemberdayaan Kelompok Tani Dalam Usaha Pembuatan Abon Dengan Bahan Dasar Dari Jantung Pisang di Desa Dompyong Kecamatan Bendungan Kabupaten Trenggalek. JPSI (Jurnal Of Public Sector Innovation). Vol 4, No 1. ( 38-45 )

Undang-Undang Republik Indonesia No. 19 Tahun 2013 Tentang perlindungan dan Pemberdayaan Petani.

Wahed,M.(2015). Pengaruh Luas Lahan, Produksi, Ketahanan Pangan dan Harga Gabah terhadap Kesejahteraan Petani Padi di Kabupaten Pasuruan. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan. Vol 7, No 1. ( 68-74)

Wahyuni, D. (2017). Penguatan Kelembagaan Petani Menuju Kesejahteraan Petani. Pusat Penelitian DPR RI. Vol 9, No 17.
Published
2022-10-19
Section
Articles
Abstract Views: 367
PDF Downloads: 728