IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENYEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK DI ALUN-ALUN KABUPATEN SIDOARJO (STUDI PADA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBERSIHAN KABUPATEN SIDOARJO)
DOI:
https://doi.org/10.26740/publika.v11n2.p1779-1792Keywords:
implementation, Policy, Green Open Space (GOS)Abstract
Kedudukan ruang terbuka hijau menjadi penentu keseimbangan lingkungan hidup terlebih untuk taman kota, sebagai salah satu bentuk RTH di kawasan perkotaan. Penyediaan ruang terbuka hijau diperlukan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hijau yang memadai. Kedudukan ruang terbuka hijau menjadi penentu keseimbagan lingkungan hidup karena RTH merupakan paru-paru kota. Alun-alun Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu taman kota yang paling banyak dikunjungi masyarakat karena dilengkapi degan berbagai fasilitas umum. Penyediaan RTH diperlukan dalam memajukan wilayah Kabupaten Sidoarjo, namun dengan adanya keterbatasan lahan menjadi salah satu kendala untuk terciptanya ruang terbuka hijau yang seimbang serasi dan selaras. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 mengamanatkan bahwa setiap Kabupaten/Kota harus memiliki Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebesar 30%, dimana 20% RTH publik dan 10% RTH privat. Penelitian kualitatif deskriptif digunakan dengan informasi yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Staff seksi pertamanan, pejabat fungsional analisis kebijakan, pengawas lapangan, staff perencanaan dan dukungan masyarakat adalah komponen kunci dari teori implementasi kebijakan Van Meter Van Horn, yang menjadi landasan teoritis untuk penelitian ini. Hasil yang terlihat masih memiliki kekurangan dalam kegiatan penyediaan RTH yang meliputi penyediaan lahan. Kurangnya SDM dan finansial yang masih belum terpenuhi. Perlu adanya pendekatan komunikasi agar koordinasi kegiatan sesuai dengan SOP.
The position of green open space determines environmental balance, especially for city parks, as a form of green open space in urban areas. Provision of green open space is necessary to improve the quality of an adequate green environment. The position of green open space determines the balance of the environment because green open space is the lungs of the city. Sidoarjo Regency Square is one of the most visited city parks by the public because it is equipped with various public facilities. The provision of green open space is necessary in advancing the area of ??Sidoarjo Regency, but with limited land it is one of the obstacles to creating balanced and harmonious green open spaces. Based on Law Number 26 of 2007 mandates that each Regency/City must have a Green Open Space (GOS) of 30%, of which 20% is public green open space and 10% private green open space. Descriptive qualitative research is used with information collected through interviews, observation and documentation. Gardening section staff, policy analysis functional officers, field supervisors, planning and community support staff are key components of Van Meter Van Horn's policy implementation theory, which forms the theoretical foundation for this research. The visible results still have deficiencies in the activity of providing green open space which includes land provision. Lack of human resources and finances that are still not met. There needs to be a communication approach so that the coordination of activities is in accordance with the SOP.