TRANSFORMASI PT ASKES (PERSERO) MENJADI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN DI KANTOR BPJS KESEHATAN CABANG MOJOKERTO (Studi Pada Implementasi Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Jaminan Kesehatan)

  • ISTIVAR AFRIYANTI

Abstract

TRANSFORMASI PT ASKES (PERSERO) MENJADI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN DI KANTOR BPJS KESEHATAN CABANG MOJOKERTO (Studi Pada Implementasi Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Jaminan Kesehatan)  
Istivar Afriyanti (S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Surabaya, IstiAfriyan@gmail.com)
Dra. Meirinawati, M.AP (S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Surabaya)
 
Abstrak Jaminan Sosial akan diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang merupakan transformasi kelembagaan dari PT ASKES (Persero), PT Jamsostek (Persero), PT TASPEN (Persero), dan PT ASABRI (Persero). Guna memberikan kepastian hukum bagi pembentukan BPJS diterbitkanlah UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS. Berdasarkan UU tersebut, akan dibentuk dua BPJS yaitu BPJS Kesehatan merupakan transformasi dari PT ASKES (Persero) dan BPJS Ketenagakerjaan merupakan transformasi dari PT Jamsostek (Persero). Selanjutnya diterbitkanlah peraturan mengenai program yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan yaitu Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan transformasi PT ASKES (Persero) menjadi BPJS Kesehatan melalui implementasi program Jaminan Kesehatan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang dilakukan di kantor BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto. Adapun informan dalam penelitian adalah pegawai di Unit Keuangan Umum dan TI, Unit Pemasaran, dan Unit Kepesertaan dan Pelanggan serta peserta BPJS. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan melakukan observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi. Teknik analisis yang digunakan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan teori Van Metter dan Van Horn yang terdiri dari ukuran dan tujuan kebijakan, sumber daya, karakteristik agen pelaksana, sikap pelaksana, komunikasi antar organisasi dan aktivitas pelaksana serta lingkungan ekonomi, sosial dan politik. Implementasi program Jaminan Kesehatan di BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto telah memenuhi keenam variabel tersebut meskipun masih ada beberapa kekurangan seperti respon negatif yang diberikan masyarakat yang mempengaruhi antusiasme masyarakat untuk ikut serta dalam program Jaminan Kesehatan sehingga dibutuhkan sosialisasi yang lebih untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk ikut serta dalam program ini. Kata Kunci: BPJS Kesehatan, Program Jaminan Kesehatan

Published
2014-04-22
Section
Articles
Abstract Views: 87
PDF Downloads: 63