PARTISIPASI KELOMPOK TANI DALAM PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE DIKELURAHAN WONOREJO KECAMATAN RUNGKUT KOTA SURABAYA

  • SISKA YUNINDYA W

Abstract

Pengelolaan  hutan  mangrove  yang  dilakukan  bertujuan  untuk  memberikan  manfaat  kepada  semua  pihak  yang
bersangkutan baik secara langsung maupun tidak langsung. Kegiatan partisipasi kelompok tani perlu dilaksanakan terus
menerus  untuk  menggerakkan  masyarakat  agar  mau  ikut  serta  melakukan  pengelolaan  hutan  mangrove  yang
berkelanjutan.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mendeskripsikan  bagaimana  partisipasi  kelompok  tani  mangrove  dalam
pengelolaan  hutan  mangrove  di  Kelurahan  Wonorejo  Kecamatan  Rungkut  Kota  Surabaya.Jenis  penelitian  yang
digunakan  adalah  deskriptif  kualitatif.  Adapun  subyek  penelitian  ini  terdiri  dari  Ketua  kelompok  tani  mangrove,
anggota  kelompok  tani  mangrove  dan  Staf  Kehutanan  Dinas  Pertanian.  Teknik  pengumpulan  data  yang  digunakan
berupa  observasi,  wawancara,  dan  dokumentasi  dengan  menggunakan  analisis  data  interaktif  yaitu  pengumpulan  data,
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi kelompok
tani dalam pengelolaan hutan mangrove Wonorejo sudah cukup bagus dan optimal. Hal ini ditunjukkan melalui sebelas
indikator keberhasilan partisipasi yaitu: 1) siapa penggagas partisipasi, yaitu ketua kelompok tani mangrove Wonorejo.
2) untuk kepentingan siapa partisipasi dilaksanakan, partisipasi dilaksanakan untuk kepentingan bersama. 3) siapa yang
memegang  kendali  partisipasi,  yaitu  kelompok  tani  mangrove  Wonorejo.  4)  bagaimana  hubungan  pemerintah  dengan
masyarakat, hubungan pemerintah dengan masyarakat cukup harmonis karena adanya saling ketergantungan dan saling
percaya. 5) kultural, yaitu budaya atau tradisi di kelompok tani untuk pengambilan keputusan adalah bermusyawarah. 6)
politik, yaitu dari pihak pemerintah maupun kelompok tani menganut sistem transparan dan menghargai perbedaan tiap
individunya.  7)  legalitas,  yaitu  regulasi  yang  seharusnya  ada  namun  kurang  disosialisasikan.  8)  ekonomi,  dalam
penerimaan  anggota  kelompok  tani  dilakukan  secara  terbuka  dan  anggota  yang  tergabung  dapat  memperoleh  manfaat
langsung maupun tidak langsung. 9) kepemimpinan, kepemimpinan yang disegani dan  berkomitmen dalam kelompok
tani  sendiri.  10)  waktu,  penerapan  partisipasi  kelompok  tani  dalam  pengelolaan  hutan  mangrove  memerlukan  waktu
yang  cukup  lama  karena  pengelolaan  berkelanjutan.  Dan  yang  terakhir  11)  jaringan  yang  menghubungkan  antara
masyarakat dan pemerintah, adanya forum pertemuan yang diadakan namun tidak memiliki jadwal yang tetap.


Kata Kunci: Partisipasi, Kelompok Tani, Hutan Mangrove.

Published
2014-05-12
Section
Articles
Abstract Views: 54
PDF Downloads: 185