IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN KETINTANG  KECAMATAN GAYUNGAN SURABAYA

  • MARIYATI

Abstract

Abstrak
Progam pemberantasan penyakit DBD merupakan kebijakan yang di keluarkan oleh Menteri Kesehatan dalam
rangka  menurunkan  Angka  Insiden  (AI)  DBD  di  Indonesia.  Namun  dalam  pengimplementasiannya  masih  terdapat
beberapa masalah,  seperti  nilai Angka Bebas  Jentik  (ABJ)  yang dimiliki oleh Kelurahan Ketintang masih   di bawah
94%  hal  itu  tidak  sesuai  dengan  Keputusan  Menteri  Kesehatan  Nomor  581/Menkes/SK/VII/1992  tentang
pemberantasan  penyakit  DBD  ABJ  harus  di  atas  95%.  Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah  untuk  mendiskripsikan
implementasi progam pemberantasan penyakit DBD di Kelurahan Ketitang Kecamatan Gayungan Surabaya yang akan
dianalisis menggunakan teori George C. Edward III yang terdiri dari empat variabel yakni Komunikasi, Sumber Daya,
Disposisi dan Struktur Birokrasi.
Penelitian  ini  menggunakan  pendekatan  deskriptif  kualitatif.  Subyek  dalam  penelitian  ini  terdiri  dari  Kepala
Puskesmas Gayungan, ketua Jumantik, kader Jumantik dan masyarakat sebagai kelompok sasaran. Teknik pengumpulan
data yang digunakan  ialah wawancara, observasi, dokumentasi dan  triangulasi. Sedangkan analisis data menggunakan
teknik analisis data model interaktif.
Hasil dari penelitian  ini menunjukkan bahwa  implementasi progam pemberantasan penyakit DBD di Kelurahan
Ketintang  Kecamatan  Gayungan  Surabaya  dapat  dikatakan  kurang  berhasil.  Hal  itu  ditunjukkan  dari  variabel
Komunikasi dimana di Kelurahan Ketintang komunikasi dilakukan dengan sosialisasi dan pembagian brosur namun di
Kelurahan Ketintang  ini masih ditemukan kendala yakni  tidak adanya paguyuban  Ibu Pemantau Jentik, Sumber Daya
Manusia  yang  dibutuhkan  misalnya  jumlah  kader  sudah  cukup  di  mana  masing-masing  RW  memiliki  satu  kader,
variabel Disposisi disini komitmen para kader masih kurang aktif namun pengetahuan para kader tentang PSN dan 3M
cukup tinggi, variabel Struktur Birokrasi yang ada di Progam Pemberantasan Penyakit DBD yakni jumantik dan kader-
kader sudah berjalan dengan baik, namun komitmen dari Lurah masih kurang hal ini menyebabkan kader-kader jadi ikut
kurang aktif.
Berdasarkan  uraian  di  atas  maka  saran  yang  diberikan  dalam  penelitian  ini  adalah  pembentukan  kembali
paguyuban Ibu Pemantau Jentik di Kelurahan Ketintang dan mengaktifkan kembali kader-kader yang kurang aktif.  
 
Kata kunci : Implementasi, Progam Pemberantasan Penyakit DBD
Abstract
Progam of eradication Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) is a   policy that is issued by the Ministry of Health in
order  to  reduce  the AI DHF  in  Indonesia. However,  in  its  implementation  there  are  still  some problems,  such as  the
value  that  is  owned  by  the  Village  ABJ Ketintang  still  below  94%  it  is  not  in  accordance  with  the Decree  of  the
Minister of Health No. 581/Menkes/SK/VII/1992 of eradication DHF ABJ  should be above 95%. The purpose of  this
study was  to describe  the  implementation of progam  eradication  (DHF)  in  the Village Ketintang District   Gayungan  
Surabaya  that  will  be  analyzed  using  the  theory  of George  C.  Edward  III which  consists  of  four  variables  namely
Communication, Resources, Disposition and Structure Birocration.
This study used a qualitative descriptive approach. Subjects  in  this study consisted of  the master of Puskesmas
Gayungan,  chairman  Jumantik,  Jumantik  cadres  and  people  as  a  target  group.  Data  collection  techniques  used  are
interviews, observation, documentation and triangulation. While the analysis of the data using analysis technic of model
interactive.
The  results  of  this  study  indicate  that  the  implementation  of  progam  eradication Dengue Haemorrhagic  Fever
(DHF) in the Village Ketintang District of Gayungan Ketintang Surabaya can be said less successful.
It  was  shown  of  variables  in  the Village Ketintang  Communications  where  communication  is  done  with  the
dissemination  and  distribution  of  brochures  in  the  Village  Ketintang  but  still  found  no  association  constraint  that
paguyuban  Ibu Pemantau  Jentik, Human Resources  required  eg number of  cadres  is  enough where  each has  a  cadre
RW, variables of disposition here committed cadres are still less active but knowledge of the cadres of the PSN and 3M
high enough, variables of stucture birocration that exist in the progam eradication DHF jumantik and cadres have been
going well, but the commitment of the Village is still lacking this led cadres so come less active. Based  on  the  description  above,  the  advice  given  in  this  study  is  the  re-establishment  of  the  paguyuban  Ibu
Pemantau Jentik in village Ketintang  and reactivate cadres who are less active.
 
Keywords:    Implementation, Progam Eradication Dengue Haemorrhagic Fever (DHF)

Published
2014-05-12
Section
Articles
Abstract Views: 49
PDF Downloads: 39