KARAKTERISTIK FANART DARI ARMY INDONESIA: ANALISIS VISUAL KARYA KOMUNITAS PENGGEMAR BANGTAN SEONYEONDAN (BTS)

Abstract

Abstrak Tokoh influencer yang tidak selalu mempromosikan tren penting dan berguna, memang cukup disayangkan, karena tren dapat dijadikan sebagai alat promosi contohnya untuk meningkatkan minat seni dalam masyarakat. Seperti BTS yang mampu mempromosikan seni kepada penggemarnya ARMY, melalui aktivitas mereka yang sering melibatkan karya seni. Meski sering dipandang remeh, budaya penggemar cukup menarik untuk menjadi pilihan kajian karena kompleksnya hubungan antara idola, penggemar dengan sesama penggemar lainnya. Riset ini mengeksplorasi aktivitas berkesenian ARMY Indonesia di Twitter, dengan memanfaatkan metode etnografi virtual. Juga membahas hasil analisis semiotika dan kecenderungan karakteristik fanart dengan penggunaan teori kritik seni oleh Feldman dan teori semiotika oleh Barthes. Hasil kajian menujukkan bahwa media Twitter dimanfaatkan sebagai ruang pameran bagi fanartist untuk memamerkan karya. Adapun praktik budaya partisipan yang memungkinkan audiens mudah mengapresiasi dan membantu fanartist memperluas jangkauan karya. Terkait dengan karakteristik dan interpretasinya, disimpulkan bahwa fanart banyak digambarkan dengan gaya semi-realis dan bentuk chibi. Terkait dengan makna, karya yang dibuat secara manual dan yang dominan warnanya kuat juga monokrom cenderung membawa makna yang sejalan dengan nilai yang BTS bawakan, terutama isu sosial kontemporer yang meliputi self-love, mental-health dan sejenisnya. Sedangkan karya dengan warna lembut, kerap dipadukan dengan bentuk chibi, biasa bertema ringan tentang kehidupan sehari-hari dan persahabatan. Keywords: Budaya penggemar, fanart, analisis visual, BTS & ARMY Indonesia