The Role of Sanggar Madu Mulyo in Preserving Music Culture in Sidoarjo

The Role of Sanggar Madu Mulyo in Preserving Music Culture in Sidoarjo

Authors

  • dina febriana -
  • Anik Juwariyah

Keywords:

Campursari, cultural preservation, Sanggar Madu Mulyo, traditional Javanese music

Abstract

Campursari is a form of traditional Javanese music art that combines elements of gamelan with modern instruments. Sanggar Madu Mulyo in Sidoarjo is an important place to preserve this art, not only through regular performances at various cultural events, but also through training the younger generation and performance innovation. Through a qualitative descriptive approach with observation, interviews, and documentation, this study found that although Sanggar Madu Mulyo faces challenges in the form of minimal interest from the younger generation, limited funds, and lack of public appreciation, their role remains important in maintaining the sustainability of traditional Javanese culture. Cross-sector collaboration and innovation are needed to keep Campursari alive in the modern era

Downloads

Download data is not yet available.

References

Citra Setyaningtyas dan Endang Sri Kawuryan, Ayu. 2016. “Menjaga Ekspresi Budaya

Tradisional Di Indonesia.” Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai 1(2): 122–32.

Cahyarinni, B. R., & Partini. (2009). Perempuan Jawa dan Seni: Studi Tentang Peran Penyanyi

Campursari dalam Keluarga dan Masyarakat serta dalam Pelestarian Kesenian Jawa. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Dwi Handoko Santosa. (2021) Ilmu, Jurnal, Karya Seni, Penyanyi Campur Sari. “Jurnal Ekspresi

Seni Kreativitas Anjas Gitarani Dalam Mempertahankan Eksistensi Sebagai.”

Handoko, D. (2021). Jurnal Ekspresi Seni Kreativitas Anjas Gitarani dalam Mempertahankan

Eksistensi Sebagai Penyanyi Campursari. Jurnal Ilmu Seni.

Andreas Kurniawan Purnomo, and Verry Willyam. (2023). Jurnal, Bonafide, Pendidikan Kristen,

“kontekstualisasi penggunaan campursari dalam ibadah gerejawi : studi kasus gkj kenalan Magelang Waktu . Penggunaan Musik Sebagai Bentuk Komunikasi Verbal Sudah Ada Sejak Jaman Yakini ( J . Hesselgrave , 1990 ). Selaras Dengan Hal Tersebut , Listya Mengata.” 4: 177– 97.

Kristiandi, Kristiandi, Teguh Sarosa, and Sumarlam Sumarlam. 2020. “Ideologi Dalam Struktur

Tema-Rema Dan Transitivitas Lagu Campursari Sesidheman.” PRASASTI: Journal of

Linguistics 5(2): 189. doi:10.20961/prasasti.v5i2.41779.

Kurniawan Purnomo, A., & Willyam, V. (2023). Kontekstualisasi Penggunaan Campursari dalam

Ibadah Gerejawi: Studi Kasus GKJ Kenalan Magelang. Jurnal Bonafide Pendidikan Kristen, 4, 177–197.

Linton, R. (1951). Budaya dan Kepribadian (terj. R. Soekadijo). Jakarta: Penerbit

Pembangunan.https://archive.org/details/culturalbackgrou0000ralp/page/164

/mode2up?view=theater Poerwadarminta, W. J. S. (1976). Kamus Umum Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Ramadhani, Eky Handaningrum. 2017. “Upaya Sanggar Kartika Budaya Dalam

Pengembangan Seni Di Kabupaten Jember.” Jurnal Pendidikan Sendratasik 6(1): 1

15.https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnalpendidikansendratasik/article/view/

4307/22233.

Sindu, Kukuh. 2019. “Pelestarian Budaya Campursari Dalam Program TVRI Jawa Timur.”KANAL:

Jurnal Ilmu Komunikasi 6(2):165.doi:10.21070/kanal.v6i2.2563.

Sedyawati, E. (1984). Seni Pertunjukan dan Transformasi Budaya. Jakarta: Balai Pustaka.

Sukmawati, Adina, and Al Rafni. 2020. “Peran Organisasi Kepemudaan Ikatan Mahasiswa

Muhammadiyah Dalam Melaksanakan Pendidikan Politik Bagi Pemuda Di Kota Padang.” Journal of Civic Education 3(2): 191–99. doi:10.24036/jce.v3i2.349.

Sugiyono. (2019.). Metode Penelitian Kualitatif (Edisi 2019). Alfabeta. Sugiyono.(2017) Metode

Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta Triwardani, Reny, and Christina Rochayanti.

2014. “Implementasi Kebijakan Desa Budaya Dalam Upaya Pelestarian Budaya Lokal.”

Reformasi 4(2): 102 10.

https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/reformasi/article/view/56/53.

Wulandari, Arieska & dkk. 2023. “Peran Sanggar Seni Abdul Muluk Dalam Melestarikan

Kesenian Dulmuluk Di Kecamatan Tanah Abang Kabupaten Pali.” Geter Jurnal Seni

Drama Tari dan Musik Vol. 6 No.(2): 18–28. Widiyono, A. (2013). Lagu Campursari dan Nilai-nilai Sosial Budaya dalam Masyarakat Jawa. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Widjaja, A. W. (1986). Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan Daerah. Jakarta:

Depdikbud

Downloads

Published

2025-07-14

How to Cite

febriana, dina, & Juwariyah, A. (2025). The Role of Sanggar Madu Mulyo in Preserving Music Culture in Sidoarjo: The Role of Sanggar Madu Mulyo in Preserving Music Culture in Sidoarjo. Solah, 11(1). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/solah/article/view/70778

Issue

Section

Articles
Abstract views: 34 , PDF Downloads: 43