Penulis

  • Amalia Suciningtyas

Abstrak

Tandak lanang adalah penari laki-laki yang berbusana wanita. Saat ini, keberadaan tandak lanang pada pertunjukan ludruk sudah jarang ditemui. Hal ini dikarenakan ludruk juga dimainkan oleh wanita. Pada diri tandak lanang dibutuhkan semangat berjuang untuk menunjukkan jati dirinya sebagai laki-laki. Mengungkapkan bahwa tandak lanang merupakan sebuah profesi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain itu, profesi tandak lanang juga dilakukan untuk melestarikan kesenian ludruk. Perjuangan menunjukkan jati diri sebagai laki-laki diungkapkan secara visual melalui pertunjukan ruang publik. Bentuk pertunjukan ruang publik tidak memiliki pembatas antara penari dan penonton, sehingga interaksi dapat terjadi.
Visualisasi perjuangan tandak lanang diwujudkan dengan melakukan kajian secara teoritis. Teori-teori tersebut antara lain melalui pendekatan analisis gender, konsep perjuangan, koreografi, prinsip bentuk gerak tari, mencipta tari dramatik, dan pertunjukan ruang publik.
Pada proses penciptaan dilakukan menggunakan metode kontruksi. Metode kontruksi memiliki beberapa tahapan dalam menciptakan sebuah karya tari. Tahapan tersebut meliputi rangsang awal, pemilihan tipe tari dan mode penyajian, eksplorasi dan improvisasi, evaluasi, dan bentuk.  Rangsang awal idesional didasarkan pada kondisi keberadaan tandak lanang yang sudah jarang ditemui. Selain itu, jati diri tandak lanang sebagai laki-laki menjadi hal yang menarik untuk diungkapkan. Tipe tari dramatik menjadi pilihan yang tepat untuk mengkomunikasikan isi gagasan, karena memiliki daya pikat kuat, dinamis, dan terdapat konflik. Mode penyajian diwujudkan dengan ungkapan secara simbolis dan representasional. Kerja studio mulai dari proses eksplorasi dan improvisasi sampai pada tahap evaluasi dan bentuk, dilakukan secara berkala.
Pengungkapan perjuangan tandak lanang dalam bentuk pertunjukan ruang publik merupakan hasil respon terhadap keberadaan makna ruang. Ruang dimaknai sebagai tempat yang dapat mewakili simbol ide-ide tertentu, dan keberadaannya penting untuk direspon agar menjadi suatu pertunjukan yang menyatu. Pengemasan ide/gagasan dalam penyajian pertunjukan yang memanfaatkan ruang publik dibangun melalui teori-teori yang digunakan, dan pemahaman makna ruang itu sendiri.

Kata Kunci: Perjuangan, Tandak Lanang, Visualisasi, Pertunjukan Ruang Publik

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Diterbitkan

2018-02-28

Cara Mengutip

Suciningtyas, A. (2018). Solah, 7(2). Diambil dari https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/solah/article/view/22931

Terbitan

Bagian

Articles
Abstract views: 108 , PDF Downloads: 192