Potret Keberadaan Kampung Arab Terhadap Sosial, Ekonomi, dan Budaya di Kabupaten Gresik (Studi Desa Pulopancikan dan Desa Gapurosukolilo)

Abstract

Kabupaten Gresik memiliki kampung Arab yang berada di Desa Pulopancikan dan Desa Gapurosukolilo. Awal mula terbentuknya Kampung Arab di Gresik tidak terlepas dari kedatangan pedagang Arab ke Indonesia khususnya wilayah pesisir utara pulau Jawa yaitu Kabupaten Gresik kemudian menetap dan berbaur dengan masyarakat setempat. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi aspek sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat Arab di Desa Pulopancikan dan Desa Gapurosukolilo, Kabupaten Gresik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun secara administratif berada dalam dua wilayah desa yang berbeda, kedua kampung Arab ini memiliki karakteristik sosial budaya yang serupa karena memiliki akar sejarah dari kedatangan pedagang Arab. Dalam aspek sosial, masyarakat Kampung Arab menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekitar dan tetap menjaga nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, seperti melalui pemisahan gender dalam kegiatan keagamaan dan rutinitas pengajian. Dalam aspek ekonomi, peran mereka terlihat dalam industri sarung tenun, pelestarian makanan khas Timur Tengah, serta pengembangan wisata religi di sekitar Makam Sunan Maulana Malik Ibrahim. Dari sisi budaya, masyarakat Arab mempertahankan tradisi Islam, sistem pernikahan endogami di kalangan Habaib, serta melestarikan arsitektur bercorak Timur Tengah. Dengan demikian, keberadaan Kampung Arab telah memainkan peran penting dalam membentuk dinamika sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat perkotaan tradisional di Gresik.

Kata kunci: Kampung Arab, Sosial, Ekonomi, Budaya