ANALISIS KESIAPAN INFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI DI KABUPATEN BOJONEGORO

Abstract

Kawasan industri membutuhkan infrastruktur yang memadai untuk menunjang kelancaran pelayanan dan operasional industri. Ketersediaan dan mutu infrastruktur menjadi kunci terciptanya industri yang efisien dan kompetitif, Kebutuhan infrastruktur pun bervariasi, tergantung pada jenis, skala, dan karakteristik kawasan. Di Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, potensi pengembangan kawasan industri cukup besar, namun masih menghadapi sejumlah hambatan, terutama pada kondisi infrastruktur yang belum sepenuhnya siap. Jaringan jalan yang rusak, belum tersedianya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), menjadi tantangan yang dapat menghambat aktivitas industri jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, Penilaian ini bertujuan mengetahui kondisi aktual infrastruktur kawasan serta kebutuhan pengembangannya secara lebih sistematis dan terukur.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik skoring, yaitu menggunakan skala 0 dan 1 untuk menilai kesiapan infrastruktur berdasarkan standar teknis dari Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 40 Tahun 2016. Data dalam penelitian ini diperoleh dari Data primer melalui survei lapangan, sedangkan data sekunder dikumpulkan dari dokumen resmi seperti RTRW Kabupaten Bojonegoro dan peraturan terkait..

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor kesiapan infrastruktur di Kecamatan Baureno hanya mencapai 0,14, yang tergolong kategori “Tidak Siap”. Dari tujuh komponen yang dikaji, hanya jaringan jalan yang memenuhi standar, sementara IPAL, listrik, drainase, telekomunikasi, pengelolaan sampah, dan air bersih masih belum memadai. Meskipun Baureno memiliki lokasi strategis sesuai teori lokasi Alfred Weber karena dekat dengan sumber bahan baku seperti tembakau, pengembangan kawasan industri tetap memerlukan peningkatan infrastruktur secara menyeluruh agar operasional kawasan dapat berjalan optimal dan berkelanjutan..