PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN DATA PENGINDERAAN JAUH UNTUK KAJIAN KONDISI TANAMAN CENGKEH BERDASARKAN NILAI NDVI DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN JOMBANG

  • NUR FAIZZAH

Abstract

ABSTRAK

Cengkeh  adalah  tanaman  asli  Indonesia  yang  berasal  dari  komoditas  perkebunan.  Tanaman  cengkeh sebagaian  besar  digunakan  sebagai  bahan  baku  rokok  kretek  khas  Indonesia  dan  sebagian  kecil  digunakan bahan campuran makana n, obat-obatan dan kosmetik. Kecamatan Wonosalam merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Jombang yang memiliki produktifitas bunga cengkeh paling banyak. Wilayah ini memiliki luas perkebunan cengkeh  sebesar 2.106  ha  dari  luas keseluruhan  yaitu  12.163  ha. Berdasar  karakteristik lahan Kecamatan Wonosalam dapat dikategorikan daerah yang memiliki kondisi fisiografis yang sesuai dengan syarat tumbuh  tanaman cengkeh. Akan tetapi pada kenyataan tanaman cengkeh berada dalam kondisi yang cukup beragam dalam satu ruang yang sama.  Hingga saat ini penelitian terkait hubungan antara kondisi fisiografis  lahan dengan persebaran kondisi tanaman cengkeh di Kecamatan Wonosalam tersebut belum ada. Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah  untuk  Mengkaji persebaran kondisi tanaman cengkeh dan kemungkinan keterkaitan antara faktor fisiografis lahan dengan kondisi pohon cengkeh di Kecamatan Wonosalam.

Rancangan Penelitian yang digunakan adalah penelitian survey. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan spasial dan deskriptif kuantitatif yang dilakukan dengan menggunakan sistem informasi geografis dan penginderaan jauh. Objek dalam penelitian ini adalah seluruh lahan perkebunan cengkeh masyarakat di Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang. Satuan analisis dalam penelitian ini adalah dengan mendasarkan pada satuan-satuan unit lahan. Teknik analisis dalam penelitian ini ada dua yaitu analisis spasial dan analisis korelasi Product Moment.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa wilayah persebaran tanaman cengkeh yang tidak sehat/ mati tersebar pada  wilayah yang memiliki kondisi fisiografis yaitu pada ketinggian tempat <600 mdpl memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan pada ketinggian antara 600 – 900 mdpl. Untuk kemiringan lereng tanaman dalam kondisi ini tersebar pada seluruh kelas lereng yang ada di Kecamatan Wonosalam yaitu antara <8 - >30%. Untuk temperatur udara tanaman dalam kondisi tidak sehat tersebar pada temperatur 32 – 35˚C dan <20˚C, >35 ˚C yaitu sebesar 0.66 % dan 2.33%. Sedangkan tanaman cengkeh yang sehat tersebar pada ketinggian <600 mdpl lebih nilainya rendah dari rentan ketinggian antara 600-900 mdpl. Persebaran tanaman cengkeh di Kecamatan Wonosalam menyebar pada seluruh kelas lereng yang ada.Untuk temperatur tersebar pada suhu 32 – 35˚C memiliki nilai lebih besar dari  temperatur <20˚C, >35 ˚C  pada wilayah tersebut tidak terdapat zona depresi /cekungan.

Berdasarkan hasil uji korelasi Product Moment menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antaraketinggian  tempat,  kemiringan  lereng,  dan  temperatur udara.  Ketinggian  tempat  mempunyai  pengaruh  negatif dalam kategori sedang terhadap kondisi tanaman cengkeh di Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang. Kemiringan Lereng tidak mempunyai pengaruh terhadap kondisi tanaman cengkeh di Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang. Temperatur udara berpengaruh negatif dengan kadar rendah terhadap kondisi tanaman cengkeh di Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang.

Published
2015-05-06
Abstract Views: 73
PDF Downloads: 292