REPRESENTASI DEPRESI DALAM FILM AFTERSUN

Representasi Depresi Dalam Film Aftersun

Penulis

  • Lailatul Dwi Nur Apriliana Universitas Negeri Surabaya
  • Danang Tandyonomanu Universitas Negeri Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.26740/tc.v7i3.57057

Kata Kunci:

representasi, depresi, semiotika, analisis semiotika Charles Sanders Peirce, film

Abstrak

Film merupakan sebuah media komunikasi massa yang menggambarkan realitas sosial yang terjadi di dalamFilm merupakan sebuah media komunikasi massa yang menggambarkan realitas sosial yang terjadi di dalam masyarakat. Representasi adalah sebuah penggunaan tanda yang ditampilkan melalui audio-visual ataupun yang lainnya untuk menggambarkan sesuatu yang dapat diterima oleh panca indera manusia. Representasi dari film adalah sebuah proses memberikan makna dari simbol ataupun tanda yang ada di dalamnya agar dapat memahami lebih dalam lagi pesan yang ingin disampaikan di dalam film. Penelitian ini bertujuan untuk fokus membahas tentang representasi depresi yang ada dalam film Aftersun karena depresi masih menjadi topik tabu untuk dibahas walaupun depresi menjadi kontributor utama penyakit global secara keseluruhan terutama saat pandemic Covid-19 dan mengalahkan penyakit kanker untuk pertama kalinya. Penelitian ini mengambil pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan teori semiotika milik Charles Sanders Peirce sebagai pisau analisis dan membagi analisis ke dalam trikotomi Peirce. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah adegan-adegan yang ada di film Aftersun di mana ada unsur-unsur yang berkaitan dengan representasi depresi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Film Aftersun menggambarkan depresi dengan menampilkan kerentanan Calum sebagai seorang laki-laki dan juga seorang ayah yang mematahkan stigma maskulinitas penderita depresi pada laki-laki.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Diterbitkan

2023-09-13

Cara Mengutip

Apriliana, L. D. N., & Tandyonomanu, D. (2023). REPRESENTASI DEPRESI DALAM FILM AFTERSUN: Representasi Depresi Dalam Film Aftersun. The Commercium, 7(3), 111–119. https://doi.org/10.26740/tc.v7i3.57057

Terbitan

Bagian

artikel
Abstract views: 333 , PDF Downloads: 467