COMMUNICATION BETWEEN EQUALS DAN CONSTIENTIZING DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA KAMPUNG DURIAN (Studi di Desa Duyung, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto)
DOI:
https://doi.org/10.26740/tc.v2i1.29573Abstract
AbstrakPenelitian ini membahas tentang strategi komunikasi pembangunan yang digunakan dalam program pemberdayaan masyarakat kampung durian desa Duyung, Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan karena ketertarikan akan strategi apa yang digunakan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) desa Duyung dalam menjalankan program bersama dengan masyarakatnya sehingga dapat terwujud, berjalan bahkan dapat mengubah kehidupan masyarakatnya dari yang tidak berdaya menjadi berdaya saing untuk mengubah hidup lebih baik. Penelitian ini menggunakan strategi komunikasi pembangunan partisipatori yang dikemukakan oleh Lawrence Kincaid dan Everett M. Rogers (1981) yang menonjolkan pada komunikasi kesetaraan dan penyadaran. Pemberdayaan dalam penelitian masuk ke dalam program berkelanjutan yang tidak hanya bisa diwujudkan dalam waktu singkat. Kampung durian berhasil mencapai target pemberdayaan selama kurang lebih tiga tahun. Hal ini didasarkan pada kerja keras, kemauan kuat dan partisipasi aktif dari masyarakat untuk memajukan desanya. Dari hasil tersebut, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada desa-desa lain agar bisa memaksimalkan potensi wilayahnya dengan kearifan lokal yang ada. Karena pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu jawaban untuk mengurangi angka urbanisasi dan meningkatkan sumber daya manusia di pedesaan dengan tetap melestarikan kultur sosial budaya setempat.
Kata Kunci: communication between equals, contientizing, desa wisata, kampung durian.
Abstract
This study discusses the development communication strategy used in the community empowerment program of the durian village in Duyung village, Trawas, Mojokerto, East Java. This research was conducted because of an interest of strategies used by the Duyung Village Excursion Awareness Group (Kelompok Sadar Wisata/Pokdarwis) in running programs together with their communities so that they can be implementer, eventually change the lives of people from powerless to be highly competitive for the better lives. This study used a participatory development communication strategy proposed by Lawrence Kincaid and Everett M. Rogers (1981) which explained an equality and awareness communication. Empowerment in research enters into a sustainable program that cannot be achieved in a short time. Durian village successfully achieved its empowerment target approximately in three years. This has been based on hard work, strong will, and active participation from the community to advance the village. This research is expected to provide an overview to other villages in order to maximize their local potential and wisdom. Because community empowerment is one of alternatives to reduce the rate of urbanization and increase human resources in the countryside while preserving the local socio-cultural culture.
Keywords: communication between equals, contientizing, tourism village, kampung durian.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section

