DISONANSI KOGNITIF QUEER MUSLIM TERHADAP HETERONORMATIVITAS ISLAM (Studi Fenomenologi pada Basis Nadhlatul Ulama dan Muhammadiyah)
(Studi Fenomenologi pada Basis Nadhlatul Ulama dan Muhammadiyah)
DOI:
https://doi.org/10.26740/tc.v8i1.59690Kata Kunci:
Queer Muslim, Disonansi Kognitif, Heteronormativitas, IslamAbstrak
Penelitian ini memiliki tujuan dalam menganalisis disonansi kognitif yang dialami oleh Queer Muslim terhadap adanya tekanan heteronormativitas dalam ajaran maupun budaya Agama Islam. Tantangan heteronormativitas yang dialami berkontradiksi dengan keputusan mereka mengilhami diri sebagai Queer. Tujuan dari penelitian ini menemukan cara individu Queer Muslim dalam mengatasi konflik batin antara identitas dengan heteronormativitas yang berkelindan dalam kehidupan mereka. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi yang dianalisis menggunakan teori Disonansi Kognitif dari Leon Festinger. Penelitian ini menyimpulkan adanya ketakutan, penghindaran dan penolakan yang dirasakan oleh Queer ketika mendapatkan tekanan heteronormativitas di lingkungan mereka. Hal tersebut berdampak pada relasi antara manusia dengan Tuhan yang berjarak, sehingga Queer mencari cara untuk tetap beragama dan berkeyakinan. Fokus penelitian ini pada relasi intrapersonal dan interpersonal akibat dari disonansi kognitif yang dapat digunakan sebagai acuan penelitian lain bertemakan Queer muslim.
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Abstract views: 251
,
PDF Downloads: 262