Dramaturgi Stand Up Comedian Dalam Menyampaikan Opini dan Kritik Sosial
DOI:
https://doi.org/10.26740/tc.v8i2.60372Kata Kunci:
Dramaturgi; Stand Up Comedy; Comic; RepresiAbstrak
Stand Up Comedy menjadi salah satu media untuk menyampaikan opini dan kritik sosial yang berangkat
dari keresahan. Dalam mencapai tujuan pertunjukan untuk dikenal oleh khalayak luas, comic memiliki
risiko mendapat pembatasan dan pengekangan. Untuk itu, penelitian bertujuan untuk mengetahui
bagaimana praktik Dramaturgi comic dalam menyampaikan opini dan kritik sosial. Jenis penelitian ialah
kualitatif. Metode penelitian ialah fenomenologi. Teori yang digunakan ialah Dramaturgi Erving
Goffman. Subjek penelitian ialah comic yang memiliki pengalaman mendapat tindakan represi dan comic
yang memiliki persona kritis namun tetap mampu menjalankan pertunjukan nya ditengah risiko represi.
Penelitian ini menemukan bahwa, jenis kritik sosial mengenai masalah politik, pendidikan, dan
kebudayaan paling rawan mendapat represi dari pihak luar. Bentuk pengalaman represi comic mulai dari
teguran hingga ancaman dan penghilangan akun sosial media secara paksa. Muncul respon takut dari
comic, namun ada juga comic yang tetap menjalankan pertunjukan. Di belakang panggung, aktor
mempersiapkan pertunjukan untuk meminimalisir timbulnya masalah akibat pertunjukan yang dilakukan.
Aspek-aspek yang diperhatikan oleh comic yaitu (1) Persiapan materi; (2) Teknik delivery materi; (3)
Positioning diri; (4) Kontrol audiens dengan tidak merekam dan asal memposting konten.
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Abstract views: 85
,
PDF Downloads: 274