Perjalanan Mistik Tokoh Wallaili Wannahar dalam Novel Layla Karya Candra Malik (Kajian Sufistik Fariduddin Attar).

  • DHEA ARINA NAELA F.R

Abstract

Abstrak

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kenyataan bahwa novel dapat dijadikan wadah atau apresiasi atas pengalaman transendental yang memuat pengalaman hidup pengarangnya. Dalam Novel Layla ditemukan gambaran tetang pengalaman hidup manusia yang berbeda-beda. Pengalaman hidup dalam novel Layla berupa perjalanan mistik tokoh Wallaili Wannahar dalam mencari Tuhan dengan meneladani ilmu tasawuf. Dalam perjalanan mistik tersebut harus dilalui dengan tujuh tingkatan meliputi tingkat pencarian, tingkat kecintaan, tingkat keisyafan, tuingkat keesaan, tingkat kebebasan, tingkat keheranan, dan tingkat ketiadaan. Tingkatan-tingkatan tersebut sesuai dengan konsep sufistik Fariduddin Attar. Tujuan peneliti mendeskripsikan tujuh tingkatan sufistik Fariduddin Attar dan tingkatan yang mendominasi yang terdapat dalam novel Layla tersebut. Sedangkan manfaat penelitian ini secara garis besar adalah untuk memperkuat teori sastra khususnya teori sufistik Faridudin Attar sekaligus memberikan sedikit pengetahuan tentang tingkat sufistik dalam novel Layla. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. data dari penelitian ini berupa kata, penggalan kalimat, dan paragraf yang didapat dari sumber data berupa novel, buku, dan meia masa sehingga teknik yang digunakan adalah teknik dokumentatif. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk deskriptif karena teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam novel Layla terdapat satu tokoh yang melalui tujuh tingkatan sufistik menurut konsep Fariduddin Attar. Tingkatan yang mendominasi dlam novel Layla yang dilalui oleh Wallaili Wannahar adalah tingkat pencarian dan tingkat keinysafan. Tidak heran jika kedua tingkatan tersebut berada pada posisi yang seimbang karena dalam pencarian wujud Tuhan diri kita harus didasari dengan cinta, jika seseorang sudah mencintai sesuatu hal maka dia akan rela melakukan apapun agar bisa mendapatkan cinta tersebut. Maka dari itu dua tingkatan tersebut saling melengkapi stau sama lain agar bisa menemukan wujud Tuhan yang semestinya.

Kata Kunci: Novel, Perjalanan mistik, tingkat sufistik Fariduddin Attar


Abstract

This research is based on the fact that the novel can be used as a container or appreciation of transcendental experience that contains the life experience of the author. In Laylas novel, there are pictures of different experiences of human life. Life experience in novel Layla is a mystical journey of Wallaili Wannahar in searching God by imitating the science of Sufism. In the course of the mystic must be passed with seven levels include the level of search, the level of love, the level of keisyafan, tuerah unity, the level of freedom, the level of surprise, and the level of nothingness. These levels correspond to the Sufistic concept of Fariduddin Attar. The purpose of the researcher describes seven levels of Sufistik Fariduddin Attar and the dominating level contained in the novel Layla. While the benefits of this research in general is to strengthen the theory of literature, especially the theory of Sufistik Faridudin Attar while providing a little knowledge about the level of Sufism in novel Layla. This research includes qualitative descriptive research. data from this research are words, sentences, and paragraphs obtained from data sources in the form of novels, books, and meia period so that techniques used are documentative techniques. The results are presented in descriptive form because the analytical technique used is descriptive analysis technique. The results show that in novel Layla there is one character who through seven levels Sufistik according to the concept of Fariduddin Attar. The level that dominates in Layla novel passed by Wallaili Wannahar is the search rate and the level of keynysafan. No wonder if the two levels are in a balanced position because in the search for the form of God our self must be based on love, if someone has loved something then he will be willing to do anything in order to get that love. Therefore the two levels complement each other stau in order to find the true form of God.

Keywords: novel, mystical journey, Sufistic level Fariduddin Attar

Published
2018-05-01
Section
Articles
Abstract Views: 89
PDF Downloads: 110