JEJAK KOLONIAL DALAM KUMPULAN CERPEN "TEH DAN PENGKHIANAT" KARYA IKSAKA BANU

  • SAZMA AULIA AL KAUTSAR

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) Hibriditas yang terdapat pada kumpulan cerpen “Teh dan Pengkhianat” karya Iksaka Banu, (2) Mimikri yang terdapat pada kumpulan cerpen “Teh dan Pengkhianat” karya Iksaka Banu, dan (3) Ambivalen yang terdapat pada kumpulan cerpen “Teh dan Pengkhianat” karya Iksaka Banu. bagian dari rumusan masalah di atas yakni mengetahui konsep pascakolonial melalui jejak – jejak kolonial yang terkandung dalam kumpulan cerpen dalam buku “Teh dan Pengkhianat” karya Iksaka Banu dengan pemikiran Homi K. Bhaba yakni Hibriditas, Mimikri, dan Ambivalen. Diharapkan dari penelitian ini bermanfaat untuk pengetahuan baru dalam bidang sastra terutama pascakolonial dalam segi teori, metode, dan pendekatan sosiologi sastra. Terutama dalam pascakolonial menurut Homi K. Bhaba yang membahas Hibriditas, Mimikri, dan Ambivalen. Hasil penelitian ini berupa jejak – jejak kolonial berupa pascakolonial yang dapat ditemukan dalam kumpulan cerpen “Teh dan Pengkhianat” karya Iksaka Banu. Jejak – jejak tersebut meliputi hibriditas, mimikri, dan ambivalen. Hibriditas yang dapat ditemukan dalam kumpulan cerpen “Teh dan Pengkhianat” karya Iksaka Banu, yaitu: (1) Tirani kolonial dan budaya Pribumi, (2) Menjustifikasi pernyataan “darah campuran itu terkutuk” bagi kolonial, (3) Kolonialisme tidak selalu jahat kepada Pribumi, dan (4) Pribumi tidak selalu baik dan ramah. Mimikri yang dapat ditemukan dalam kumpulan cerpen “Teh dan Pengkhianat” karya Iksaka Banu, yaitu: (1) Cara berpakaian dan busana yang dikenakan, (2) Cara kebahasaan dengan menguasai bahasa asing. Ambivalen yang dapat ditemukan dalam kumpulan cerpen “Teh dan Pengkhianat” karya Iksaka Banu, yaitu: (1) Membela Pribumi dari kebengisan kolonial, (2) Menerobos larangan kolonialisme.

Kata Kunci: pascakolonial, homi k bhaba, jejak kolonial




Published
2020-05-18
Section
Articles
Abstract Views: 187
PDF Downloads: 2862