ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM TUTURAN HUMOR WAGU

  • RIZQONUL MUBAROK

Abstract

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM TUTURAN HUMOR WAGU

Sering kita menjumpai humor. humor yaitu segala atau rangsangan mental agar mereka tertawa. Gejala rangsangan tersebut bisa dari diri sendiri maupun orang lain. Seiring berkembangnya zaman, humor tidak hanya dapat dibaca atau dilihat secara langsung. Tetapi menggunakan sarana media massa elektronik televisi, radio dan sebagainya. Humor pun sekarang sudah berkembang ke media massa online. Media tersebut salah satunya yaitu channel YouTube. Dalam pembuatan konten humor melalui media YouTube, tentunya ada pihak yang bertanggung jawab dalam menyampaikan humor. Ahmad Sukoco atau lebih dikenal pak Ndul adalah orang yang menyampaikan humor tersebut, dalam channel YouTube yang bernama waton guyo (WAGU). Dalam penyampaian humornya pak Ndul mempunyai cara unik yaitu dengan menggunakan campuran atau peralihan bahasa atau dikenal dengan alih kode dan campur kode. Pak Ndul sering menyelipkan humor yang tidak terduga, serta gaya bahasa yang tinggi menjadi ciri khas humornya. Alih kode dan campur kode yang menimbulkan humor tersebut membuat hal itu menarik untuk diteliti dan dideskripsikan.Penelitian bahasa alih kode dan campur kode dalam tuturan humor wagu ini, menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode simak. Sedangkan teknik yang digunakan adalah teknik simak, bebas, libat, cakap (SBLC). Setelah teknk sımak, bebas, libat, cakap (SBLC) langkah selanjutnya yaitu teknik catat. Teknik catat dilakukan dengan menggunakan alat tulis tertentu. Teknik catat ini dilakukan dengan cara mencatat tuturan percakapan yang terdapat pada video dan acara yang dibintangi nak Ndul. Motode penganalisisan data dalam penelitian ini berfokus pada jenis metode padan sub–jenis pragmatis. Teknik dalam metode ini ada dua yatu teknik dasar dan teknık Janjutan. Teknik dasar atau PUP (Pilah Unsur Penentu) alat yang digunakan yaitu daya pılah yang bersifat mental. Tahap selanjutnya yaitu penerapan teknik Ianjutan HBB (Hubung Banding Membedakan), teknik tersebut ditujukan dalam membedakan bentuk diksı dan fungsi diksi dalam tuturan pak Ndul. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah alih kode dan campur kode Chaer dan Agustina, (2010: 107) Dengan demikian alih kode adalah gejala peralihan pemakaian bahasa yang terjadi karena situasi dan terjadi antar Bahasa, serta antar ragam dalam satu bahasa. Sedangkan campur kode yaitu campuran dua bahasa atau lebih yang didalamnya terdapat kode dasar yang dipakai dan kode lain hanya berupa serpihan. Teori humor yang digunakan Menurut Manser (dalam Rahmanadji, 2007:218) humor menurut maksud dalam tuturannya dibedakan menjadi tiga 1) penutur memang bermaksud untuk melucu dan pendengar mengagapnya lucu, 2) penutur tidak bermaksud melucu namun pendengar mengangapnya lucu, 3) penutur berusaha melucu tapi pendengar tidak demikian.Dari pemelitian ini bentuk alih kode yang menimbulkan humor meliputi. Alih kode ektern bahasa Indonesia inggris dan jawa serta sisipan isstilah kebahasaan. Humor yang disampaikan berupa penegasan kata, perulangan kata dengan bahasa berbeda, kata yang tidak ada kaitannya dengan topik serta makna yang tidak jelas atau kesalahan dalam kosa kata bahasa. Dalam penyampaian maksud penutur terdapat dua jenis yaitu penutur bermaksud melucu dan pendengar mengangapnya lucu dan enutu tidak bermaksud melucu tetapi pendengar mengangapnya lucu. Bentuk campur kode yang menimbulkan humor meliputi campur kode ektern bahasa Indonesia inggris dan jawa serta sisipan intilah kebahasaan. Humor yang disampaikan berupa penegasan kata, perulangan kata dengan bahasa berbeda, sering terjadinya campur kode, kata yang tidak ada kaitannya dengan topik serta makna yang tidak jelas atau kesalahan dalam kosa kata bahasa. Dalam penyampaian maksud penutur terdapat dua jenis yaitu penutur bermaksud melucu dan pendengar mengangapnya lucu dan enutu tidak bermaksud melucu tetapi pendengar mengangapnya lucu. Berdasarkan unsur kebahasaannya terdapat campur kode kata, klausa, farasa perulangan kata, dan baster. Sedangkan untuk faktor penyebabnya terjadinya alih kode dan campur kode dalam tuturan humorwaton guyon (WAGU) yaitu:ssss (1)penegasan suatu pendapat, (2)menunjukkan (3)intelektual, (4)menghormati lawan bicara, dan (5)membangkitkan rasa humor.
Published
2020-06-05
Section
Articles
Abstract Views: 53
PDF Downloads: 213