PEWACANAAN JAWAPOS.COM PADA KONTROVERSI PUISI SUKMAWATI (Kajian Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough)

  • MUHAMMAD JAUHARI UTOMO

Abstract

Analisis wacana kritis Norman Faiclough merupakan satu diantara kajian wacana yang kompleks. Faiclough memiliki titik perhatian mengenai bahasa sebagai praktik kekuasaan. Ia menghubungkan teks yang mikro dengan konteks masyarakat yang makro. Hal itu bermaksud mengaitkan antara adanya teks dengan peran konteks yang ada disekitarnya. Berikut beberapa bentuk atau sifat teks yang dapat dianalisis dalam membongkar makna melalui representasi. 1) Aspek diksi, bentuk analisis yang dilakukan terhadap kata-kata kunci yang dipilih dan digunakan dalam teks. 2) Tata bahasa, analisisnya ditekankan pada sudut pandang klausa yang terdapat dalam wacana. 3) Kohesi koherensi, aspek tersebut untuk menunjukkan cara klausa dibentuk hingga menjadi dimensi tekstual, dan cara kalimat dibentuk hingga membentuk satuan yang lebih besar. Penelitian tersebut menggunakan metode kualitatif dengan hasil deskriptif yang menggunakan kalimat, kutipan isi berita, dan kutipan dialog yang terdapat pada sumber data. Hasil penelitian ini dapat dilihat pada simpulan sebagai berikut: (1) Pada analisis diksi, ditemukan bahwa kedelapanbelas berita yang diterbitkan jawapos.com menggambarkan Puisi Sukmawati sebagai sesuatu yang salah dan menimbulkan polemik di masyarakat (2 Pada analisis tata bahasa, pada tingkatan bentuk proses, 17 berita digambarkan sebagai tindakan dan satu berita digambarkan sebagai peristiwa. Sedangkan, pada tingkatan bentuk partisipan, Sukmawati ditampilkan sebagai actor pelaku di 18 berita. (3) Pada analisis kohesi-koherensi pembaca dihubungkan dengan politisi, organisasi masyarakat, Majelis Ulama Indonesia, dan Kepolisian. Fakta bahwa Sukmawati adalah putri dari Presiden Soekarno juga dimunculkan pada berita ketujuh dan kedelapan belas. Berdasarkan hasil analisis diksi, tata bahasa, dan kohesi-koherensi, dapat ditemukan kerangka atau struktur wacana yang dimunculkan oleh Jawapos.com. Struktur wacana tersebut yakni Sukmawati digambarkan sebagai seseorang yang bersalah atas tindakan penulisan dan pembacaan puisi yang menyinggung umat islam dan menjadi polemik di masyarakat. Kata Kunci: Analisis Wacana Kritis, Norman Fairclough, Analisis Teks
Published
2020-06-08
Section
Articles
Abstract Views: 137
PDF Downloads: 157