Makna Simbolis Dalam Ritual Tradisi Manten Tebu di Pabrik Gula Semboro Kabupaten Jember

  • Nofi Antikasari Universitas Negeri Surabaya
  • Octo Dendy Andriyanto UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Abstract

Abstrak

Suku Jawa memiliki bermacam-macam tradisi upacara adat yang hingga saat ini masih dilaksanakan. Masyarakat memiliki kepercayaan tradisi adat wajib dilaksanakan, jika tidak dilaksanakan bisa kejadian yang tidak diharapkan, sehingga wajib dilaksanakan dengan prosesi dan sesaji yang lengkap. Seperti tradisi pengantin tebu wajib dilaksanakan karena di dalam prosesi tata laku ada makna simbolis yang bisa menarik perhatian. Tradisi ini menjadi tradisi ritual tahunan dari pabrik gula Semboro. Tradisi dilaksanakan saat buka musim giling. Tempat penelitian di Kebun Hak Guna Usaha (HGU) tanah Spada PT Perkebunan 11 (PTPN XI) Desa Nogosari Kecamatan Rambipuji Jember dan PG Semboro kecamatan Semboro Jember. Tujuan penelitian untuk mengetahui tata laku upacara dari awal sampai akhir penutup, serta mendeskripsikan makna yang terkandung di dalam simbol-simbol di tata acara serta ubarampe. Rancangan penelitian menggunakan teori Semiotika Charles Sanders Pierce. Sumber data menggunakan wawancara juga dokumentasi yang dilaksanakan langsung di lapangan. Sesudahnya semua data dianalisis dengan cara induktif yang memberi penjelasan mengenai data hasil wawancara. Hasil penelitian ada tata laku slametan, sesaji, ubarampe, dan ujub yang menjadi simbol dari media komunikasi manusia dengan alam gaib. Simbol-simbol dalam ritual ada pesan yang ditujukan untuk kelancaran selama proses giling sehingga pesan tadi memiliki nilai yang positif.

Kata Kunci : Pengantin tebu, Semiotik, Pabrik Gula Semboro, Simbolik.

Published
2023-01-30
How to Cite
Antikasari, N., & Andriyanto, O. (2023). Makna Simbolis Dalam Ritual Tradisi Manten Tebu di Pabrik Gula Semboro Kabupaten Jember. JOB (Jurnal Online Baradha), 19(1), 20-50. https://doi.org/10.26740/job.v19n1.p20-50
Section
Articles
Abstract Views: 368
PDF Downloads: 400