PENGEMBANGAN VIDEO MOTION GRAPHIC TEORI MASUKNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN HINDU-BUDDHA DI INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PKBM TUNAS HARAPAN SURABAYA
Abstract
Abstrak
. Video pembelajaran matematika merupakan media audio visual yang digunakan untuk membuat pembelajaran matematika lebih menarik dan interaktif. Video ini memfasilitasi gaya belajar peserta didik yang mayoritas audio-visual dan menyajikan materi melalui cerita digital (digital storytelling) untuk mengilustrasikan penerapan dalam kehidupan sehari-hari maka disajikan dalam bentuk cerita dengan digital storytelling. Faktanya hasil numerasi peserta didik tidak mengalami peningkatan setiap tahunnya dan hasil belajar matematika materi mean, median, modus, dan jangkauan hanya 19% peserta didik yang tuntas dari 21 peserta didik. Upaya mengatasi hal tersebut, dikembangkan video pembelajaran matematika berbasis digital storytelling. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengembangan dan menghasilkan video pembelajaran matematika berbasis digital storytelling dalam menguatkan numerasi pada peserta didik. Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri atas 5 tahap yaitu Analyze (Analisis), Design (Desain), Develop (Pengembangan), Implement (Implementasi), dan Evaluate (Evaluasi), karena setiap tahapannya melakukan evaluasi yang dilakukan. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar validasi, angket respon guru dan peserta didik, serta butir soal tes numerasi. Media ini divalidasi oleh tiga validator yang ahli di bidang media pembelajaran, pemrogaman visual, dan digital storytelling. Subjek penelitian ini adalah satu kelas sebanyak 21 peserta didik di salah satu SMP swasta islam di Kabupaten Nganjuk. Hasil penelitian video pembelajaran matematika berbasis digital storytelling telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Valid berdasarkan hasil penilaian dari ahli video sebesar 0,854 mendapatkan skor tertinggi pada aspek manfaat dan ahli materi sebesar 0,83 mendapatkan skor tertinggi pada aspek tujuan pembelajaran, dari hasil penilaian tersebut termasuk dalam kategori valid. Praktis berdasarkan angket respon guru dan peserta didik menunjukkan bahwa skor penilaian yang paling banyak dipilih adalah 4 termasuk dalam kategori baik terhadap seluruh aspeknya. Efektif berdasarkan hasil tes numerasi menunjukkan persentase ketuntasan secara klasikal sebesar 85,7% yang termasuk dalam kategori efektif terhadap konten, konteks, dan level kognitif dalam butir soal tes numerasi. Berdasarkan persentase ketuntasan klasikal sebelumnya peserta didik hanya 19% menjadi 85,7% membuktikan bahwa terdapat peningkatan pada tes numerasi peserta didik sebesar 67,7%. Dengan demikian, video pembelajaran matematika berbasis digital storytelling layak digunakan untuk penguatan numerasi, tetapi tidak bisa dikatakan dapat menguatkan numerasi secara spesifik karena belum ada instrumen untuk mengukur numerasi peserta didik diawal dan diakhir secara maksimal.
Kata Kunci: Video pembelajaran berbasis digital storytelling, Numerasi, ADDIE, SMP
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section

