PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN PENGELASAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMK DHARMA BHAKTI SURABAYA

  • SEPTIAN PURNOMO

Abstract

Abstrak
Pembelajaran pengelasan yang berjalan selama ini cenderung ditunjukkan pada penjelasan – penjelasan yang terperinci. dan guru tidak menerapkan model pembelajaran yang inovatif. Masalah yang timbul adalah siswa sulit menerima materi yang disampaikan oleh guru, siswa mengalami kesulitan dalam menyampaikan pemikiramya dan siswa mengalami kesulitan dalam mengemukakan ide atau pendapat. Sehingga dapat berdampak buruk pada hasil belajarnya. Untuk mengatasi masalah tersebut maka akan diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini diterapkan pada mata pelajaran pengelasan karena pelajaran ini hasil belajarnya sangat rendah. Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa dan untuk mengtahui peningkatan hasil belajar siswa. Pada mata pelajaran pengelasan dengan penerapan model pembelajaran kooperaktif tipe jigsaw.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, dengan Teknik Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Instrumen pembelajaran, yaitu berupa lembar observasi aktivitas siswa dan tes uraian. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMK Dharma Bhakti Surabaya sebanyak 35 siswa. Prosedur penelitian dimulai dengan rancangan, tindakan, refleksi dan revisi. Metode untuk pengumpulan datanya dengan mengunakan metode pengamatan aktifitas siswa dan metode tes yaitu pre tes dan pos tes. Hasil penelitian telah mampu menjawab perumusan masalah, mencapai tujuan penelitian dan membuktikan penelitian yaitu penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran pengelasan kelas X semester 2 SMK Dharma Bhakti Surabaya tahun pelajaran 2014/2015. Keadaan tersebut dibuktikan oleh hasil analisis data bahwa : 1) dari hasil penelitian pada siklus I dari jumlah rata - rata aktivitas siswa yang di peroleh sebesar 70,5% pada siklus II dari jumlah rata - rata aktivitas siswa yang diperoleh sebesar 75,5% pada siklus III dari jumlah rata - rata aktivitas siswa yang diperoleh sebesar 80,5%. Kesimpulanya adalah aktivitas siswa semakain meningkat terbukti pada setiap siklus. 2)Sedangkan pada ketuntasan belajar klasikal pada siklus I sebesar 71,42% pada siklus II sebesar 74,28 pada siklus III sebesar 85,71%. Hasil belajar klasikal sebesar ≥ 80% telah tercapai yaitu pada pos tes siklus III sebesar 85,71% dan dengan standart ketuntasan minimal (SKM) ≥75, kesimpulanya adalah hasil belajar siswa semakin meningkat, hal ini terbukti pada setiap siklus hasil tes yang diperoleh semakin meningkat.
Kata Kunci : pembelajaran kooperatif, tipe jigsaw, hasil belajar

Published
2015-12-23
Abstract Views: 27
PDF Downloads: 34