PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEMELIHARAAN MESIN OTOMOTIF KELAS X TKR DI SMK SIANG SURABAYA

  • FRANCISKUS XAVERIUS ANDI SUGITO

Abstract

Model pembelajaran Peer Tearching adalah salah satu model yang dikembangkan untuk meningkatkan penguasaan isi akademis siswa terhadap materi yang diajarkan melalui dua tahap, yaitu Peer (Sebaya), dan Teaching (Tutor).Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas guru,aktivitas siswa, hasil belajar siswa dan respon siswa. dengan menggunakan model pembelajaran Peer Teaching pada mata pelajaran Pemeliharaan Mesin Otomotif  di kelas X TKR SMK Siang Surabaya agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).Dalam penerapannya menggunakan siklus, terdiri dari siklus I dan II. Data yang diperoleh dari penelitian ini akan dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif. Metode tutor sebaya yang diterapkannya pada mata pelajaran Pemeliharaan Mesin Otomotif di kelas X TKR SMK Siang Surabaya dapat meningkatkan hasil belajar belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya hasil belajar, pada Post test dari 22 siswa hanya 8 siswa yang telah mencapai Standar Ketuntasan Minimal (SKM) ≥75, dengan nilai prosentase ketuntasan kelas 36,36% dan nilai rata-rata 66,93,  pada siklus II 19 siswa mampu mencapai SKM ≥75 dengan nilai prosentase ketuntasan kelas 86,36% dengan nilai rata-rata 83,30 yang telah mencapai indokator klasikal 80 %. Nilai prosentase aktivitas guru juga mengalami peningkatan, Nilai prosentase aktivitas guru juga mengalami peningkatan, pada siklus I 78,83%, siklus II 86,66%. Nilai prosentase aktivitas siswa juga mengalami peningkatan, pada siklus I 76,25%, siklus II  83,75%. Respon siswa dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran Peer Teaching sebesar 81,69%. Hambatan dalam proses pembelajaran menggunakan model Peer Teaching adalah, 1) Guru masih perlu belajar dalam menggunakan model pembelajaran Peer Teaching 2) Siswa masih canggung diajar oleh guru baru, dan cenderung meremehkan guru karena bukan guru dari SMK Siang Surabaya, 3) Siswa kurang teliti dalam menjawab soal-soal dalam pertanyaan, 4) Kurangnya pemanfaatan waktu dalam mengerjakan soal Post test, sehingga siswa kurang teliti dalam membaca dan memahami soal.

Kata Kunci : Model Pembelajaran, Tutor Sebaya, Pemeliharaan Mesin Otomotif.

Published
2016-07-22
Abstract Views: 37
PDF Downloads: 36