PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO BERBASIS LABORATORIUM TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS 11 TKR DI SMKN 1 KEDIRI
PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO BERBASIS LABORATORIUM TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS 11 TKR DI SMKN 1 KEDIRI
Keywords:
video berbasis laboratorium, kemampuan kognitif, hasil belajar, media pembelajaranAbstract
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan video berbasis laboratorium terhadap kemampuan kognitif siswa pada kelas XI TKRO di SMKN 1 Kediri pada materi sistem penerangan kendaraan. Latar belakang penelitian ini didorong oleh rendahnya hasil belajar dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran kelistrikan yang masih didominasi metode konvensional, serta keterbatasan media yang dapat menghubungkan teori dan praktik secara efektif. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain eksperimen pretest-posttest pada satu kelompok eksperimen yang memperoleh perlakuan berupa pembelajaran menggunakan video berbasis laboratorium. Instrumen pengumpulan data meliputi tes kognitif (pretest dan posttest), angket respon siswa, serta lembar validasi media dan materi oleh para ahli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media video berbasis laboratorium yang dikembangkan memenuhi kriteria kelayakan berdasarkan validasi ahli, dengan skor rata-rata 3,48 (kategori sangat layak). Penerapan media ini secara signifikan meningkatkan kemampuan kognitif siswa, dengan peningkatan rata-rata skor posttest dibandingkan pretest serta nilai N-Gain sebesar 0,66 (kategori sedang). Analisis uji t menunjukkan perbedaan yang signifikan antara hasil belajar sebelum dan sesudah penggunaan media video. Selain itu, respon siswa terhadap media video sangat positif, dengan rata-rata skor angket 3,39 (kategori sangat menarik). Temuan ini membuktikan bahwa penggunaan video berbasis laboratorium dapat meningkatkan pemahaman konsep, keterampilan analisis, dan motivasi belajar siswa pada materi sistem penerangan kendaraan.
Kata Kunci: : video berbasis laboratorium, kemampuan kognitif, hasil belajar, media pembelajaran, siswa kelas XI TKRO.
Downloads
References
1. Akker, J. van den, Gravemeijer, K., McKenney, S., & Nieveen, N. (2013). Educational Design Research. London: Routledge.
2. Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (Eds.). (2001). A taxonomy for learning, teaching, and assessing: A revision of Bloom's taxonomy of educational objectives. Longman
3. Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik (Revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta.
4. Arsyad, A. (2019). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
5. Ary, D., Jacobs, L. C., & Sorensen, C. (2010). Introduction to Research in Education (8th ed.). Wadsworth Cengage Learning.
6. Azwar, S. (2015). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
7. Branch, R. M. (2009). Instructional Design: The ADDIE Approach. New York: Springer.
8. Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches (4th ed.). SAGE Publications.
9. Fisika UNESA. (2024). Mengukur Efektivitas Pembelajaran dengan Metode Analisis N-Gain. Diakses dari https://pendidikan-fisika.fmipa.unesa.ac.id/post/mengukur-efektivitas-pembelajaran-dengan-metode-analisis-n-gain
10. Ghozali, I. (2021). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
11. Hariyanto, B., Ita, M. Z., Wiwik, S. U., & Rindawati. (2022). 4D Model Learning Device Development Method of the Physical Geography Field Work Guidance Book. MATEC Web of Conferences.
12. Mayer, R. E. (2005). Cognitive theory of multimedia learning. In R. E. Mayer (Ed.), The Cambridge handbook of multimedia learning (pp. 31-48). Cambridge University Press.
13. Mayer, R. E. (2009). Multimedia Learning (2nd ed.). New York: Cambridge University Press.
14. Mayer, R. E. (2022). Multimedia learning (3rd ed.). Cambridge University Press.
15. Nitko, A. J., & Brookhart, S. M. (2014). Educational assessment of students (7th ed.). Pearson.
16. Priyatno, D. (2016). SPSS untuk Penelitian. Yogyakarta: Mediakom.
17. Reigeluth, C. M. (1999). Instructional-design theories and models: A new paradigm of instructional theory, Volume II. Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum Associates.
18. Saprudin, S., Supriyadi, S., & Hidayat, R. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran Video Interaktif untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Teknologi Pendidikan, 20(1), 45-53.
19. Shadish, W. R., Cook, T. D., & Campbell, D. T. (2002). Experimental and Quasi-Experimental Designs for Generalized Causal Inference. Houghton Mifflin
20. Sugiyono. (2016). Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/R&D). Bandung: Alfabeta.
21. Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
22. Sweller, J. (2010). Element interactivity and intrinsic, extraneous, and germane cognitive load. Educational Psychology Review, 22(2), 123-138.
23. Syahfitri, R. (2008). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer.
24. Thiagarajan, S., Semmel, D. S., & Semmel, M. I. (1974). Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children. Minneapolis: University of Minnesota.
25. Vygotsky, L. S. (1978). Mind in society: The development of higher psychological processes. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Downloads
Published
Issue
Section
Abstract views: 67
,
PDF Downloads: 39