BUDAYA JAWA DALAM NOVEL TIRAI MENURUN KARYA NH. DINI(Kajian Antropologi Sastra)
Abstract
Abstrak
Peminggiran terhadap seni budaya lokal seperti yang dilakukan masyarakat yang telah kecanduan oleh
kesenian populer dan barat perlu dipertanyakan kembali. Dalam hal ini, kesenian tradisi harus diberi
ruang hidup tempat berekspresi, yang tentu saja memang harus diciptakan dengan landasan semangat
pelestarian jati diri bangsa. Dalam novel Tirai Menurun mengadung data antropologis tentang
kebudayaan masyarakat Jawa diwujudkan dalam kesenian Wayang Wong yang melibatkan sikap hidup
orang Jawa, dan makna simbol. Dari latar belakang di atas, maka dapat diambil dua rumusan masalah
dalam penelitian ini, yaitu, bagaimana sikap hidup orang Jawa?, dan bagaimana makna simbolik budaya
Jawa pada novel Tirai Menurun karya Nh. Dini?. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan sikap
hidup orang Jawa, dan mendeskripsikan makna simbolik budaya Jawa pada novel Tirai Menurun karya
Nh. Dini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kulaitatif, metode deskriptif kualitatif
menghasilkan penafsiran tentang gambaran budaya Jawa. Data diperoleh melalui membaca novel dan
mencatat data-data, mengadakan pemilihan serta pemilahan data untuk dianalisis. Data tersebut dianalisis
menurut toeri Jong yang mengemukakan sikap hidup orang Jawa ada lima, yaitu, eling, rila, nrima, dan
sabar. Serta makna simbolik yang dikemukakan oleh Geerts melalui interpretatif simbolik. Dengan
demikian penelitian ini akan menghasilkan penafsiran tentang sikap hidup orang Jawa yang masih
melekat pada diri orang Jawa, yaitu adanya sikap hidup orang Jawa yang masih menjadi budaya yang
kemudian diterapkan secara turun-temurun oleh pendukungnya, serta menghasilkan penafsiran makna
simbol budaya Jawa yang ada dalam novel Tirai Menurun.
Kata kunci: Antropologi Sastra, Sikap Hidup, Dan Makna SimbolikAbstract
Marginalization of the local arts and culture suck as the society do who have addictied popular
arts and western questionable return. In this case, traditional art should be given a place to live
expression, surely have to be created with the foundation of the spirit of preserving the national identity.
In the novel Tirai Menurun includes the antropologi data about the cultural anthropological Javanese
puppets Wong realized in art involving Javanese attitude to life, and the meaning of the symbol. From the
background above there are two research question in this study are: What is the attitude of the Javanese
life, and How is the symbolic meaning of Javanese culture in the novel Tirai Menurun Nh. Dini works.
The purpose of this study was to describe the attitude of the Javanese, and describe the symbolic meaning
of Javanese culture in the novel Tirai Menurun Nh. Dini works. This analysis uses descriptive qualitative
analysis, qualitative descriptive methods produce interpretations about the image of Javanese culture. The
data is got from reading novel and write the data, choose of the setence from analysis data. This data will
be analyzed by Jong. accourding to Jong discribes that attitude of the Javanese people life has five, eling,
rila, nrima, dan sabar. Then the meaning of symbolic explain accourding to Geerts by symbol
interpretation. Finally this study interpretations about the image of Javanese culture. Produce an
interpretation of Javanese attitudes that linger in people of Java, namely the attitudes of Javanese life is
still a culture which is then applied to generation by his supporters, and to produce interpretations
Javanese cultural symbol meanings present in the novel Tirai Menurun Nh. Dini works.
Keywords: Anthropological Literature, Religious Life, and Symbolic Meaning
PDF Downloads: 130