Simbolisasi dalam Naskah Kitab Sejatine Menungso: Kajian Semiosis Umberto Eco

  • DEWI AYUNINGTYAS

Abstract

Abstrak

Naskah lama merupakan bukti peradaban Nusantara terdahulu, di dalamnya memuat ajaran adiluhung yang masih relevan bagi masa sekarang. Kehadiran naskah lama yang lebih awal dari karya sastra modern menyimpan berbagai ilmu pengetahuan dan ajaran-ajaran yang saat ini sulit ditemukan. Dengan demikian, diperlukan upaya pelestarian naskah lama nusantara. Salah satu upaya pelestarian naskah lama yakni melalui penelitian ilmiah. Naskah yang digunakan sebagai objek penelitian, yaitu naskah Kitab Sejatine Menungso. Penelitian terhadap naskah Kitab Sejatine Menungso sangat penting dilakukan untuk mengungkapkan makna ajaran dalam simbol-simbol. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk menelaah (a) bagaimanakah kode dalam naskah Kitab Sejatine Menungso? (b) bagaimanakah signifikasi dan atau komunikasi yang dihasilkan dari kode dalam naskah Kitab Sejatine Menungso? (c) bagaimanakah makna ajaran yang terkandung dalam naskah Kitab Sejatine Menungso? Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kode, signifikasi dan atau komunikasi, makna ajaran yang terkandung dalam naskah Kitab Sejatine Menungso. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan sumber data penelitian yaitu naskah Kitab Sejatine Menungso. Data penelitian ini adalah simbol, kata, frasa, klausa, dan kalimat yang merupakan kode, signifikasi dan atau komunikasi, dan makna ajaran naskah Kitab Sejatine Menungso. Teknik pengumpulan data dengan studi lapangan dan studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik hermenutika. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah, pertama kode dalam Naskah Kitab Sejatine Menungso sepuluh (10) kode. Kedua, signifikasi dan atau komunikasi dalam naskah Kitab Sejatine Menungso, yakni:(1)hubungan erat Allah, Muhammad, dan Adam; (2) wahyu Allah kepada Nabi Muhammad yakni perintah salat; (3) manusia memiliki badan sempurna dari makhluk lainnya dan berisi ruh atas kehendakNya; (4) tingkatan ilmu dalam Islam, yaitu syari’at, tarekat, hakikat, ma’rifat; (5) Allah menciptakan makhlukNya di daratan, lautan, langit; (6) bangunan dan kubah masjid sebagai tempat ibadah umat Islam bentuk kebesaran Allah, (7) tiga lingkaran terdapat lafal Allah sebagai bukti Allah adalah akar (awal segalanya), Muhammad adalah utusanNya, dan Adam (manusia) adalah makhluk yang kecil; (8) empat bagian martabat tujuh; (9) Lailahaillallah sebagai pondasi umat Islam; (10) Allah menciptakan suatu hal (badan manusia) yang utuh. Ketiga, ajaran yang dalam naskah Kitab Sejatine Menungso, yaitu: (1) Ke-Esaan Allah (Ajaran Tauhid Lailahaillallah), (2) Dua Puluh Sifat Allah, (3) Salat Lima Waktu (4) Ajaran Dzikir. (5) Ajaran Tasawuf (Syari’at, Tarekat, Hakikat, Ma’rifat).

Kata Kunci: naskah, kode, signifikasi dan atau komunikasi, makna ajaran

Abstract

Old manuscripts are evidence of the earlier Archipelago civilization, in which contained valuable teachings that are still relevant for the present. The presence of an old manuscript which is earlier than modern literary works holds various sciences and teachings which are currently difficult to find. Thus, efforts are needed to preserve the old archipelago script. One of the efforts to preserve old texts is through scientific research. The manuscript used as the object of research is the manuscript of Kitab Sejatine Menungso. Research on the manuscript of Kitab Sejatine Menungso is very important to be done to reveal the meaning of teachings in symbols. Based on this background, researchers are interested in analyzing (a) what is the code in the manuscript of Kitab Sejatine Menungso? (b) how is the significance and or communication resulting from the code in manuscript of the Kitab Sejatine Menungso? (c) what is the meaning of the teachings contained in the text of Kitab Sejatine Menungso? The purpose of this study is to describe the code, significance and or communication, the meaning of the teachings contained in the manuscript of Kitab Sejatine Menungso.Data collection techniques with field studies and literature studies. The data analysis technique used is the hermeneutic technique. The results obtained from this study are, first , the code in Manuscript of Kitab Sejatine Menungso ten (10) codes. Second , the significance and or communication in the manuscript of Kitab Sejatine Menungso , namely: (1) a close relationship between Allah, Muhammad and Adam; (2) Allah revelation to the Prophet Muhammad, namely the command to pray; (3) humans have the perfect body of other creatures and contain the spirit of his will; (4) the level of knowledge in Islam, namely Syariat, Tarekat, Hakikat, Marifat; (5) Allah created His creatures on land, sea, sky; (6) the building and the dome of the mosque as a place of worship of Muslims form of the greatness of Allah, (7) there are three circles of Allah pronunciation as proof that Allah is the root (the beginning of everything), Muhammad is His messenger, and Adam (human) is a small creature; (8) four parts of dignity seven; (9) Lailahaillallah as the foundation of Muslims; (10) Allah created a whole thing (human body). Third, meaning of teaching the manuscript Kitab Sejatine Menungso , namely: (1) To the Oneness of Allah (Tauhid Lailahaillallah), (2) Twenty name of Allah, (3) salat five time’s (4) Dzikir. (5) The teachings of Sufism (Syariat, Tarekat, Hakikat, Ma’rifat).

Keywords: Manuscript, Code, Signification and or Communication, the meaning of the teachings.



Published
2020-05-21
Section
Articles
Abstract Views: 267
PDF Downloads: 672