REPRESENTASI HUBUNGAN SUKU MENTAWAI DENGAN ALAM DALAM NOVEL BURUNG KAYU KARYA NIDUPARAS ERLANG: KAJIAN EKOKRITIK GREG GARRARD

  • Amilus Solikhah Universitas Negeri Surabaya
  • Kisyani Laksono Universitas Negeri Surabaya

Abstract

Penelitian ini dibuat untuk mendeskripsikan representasi alam dan hubungan Suku Mentawai dengan alam dalam novel Burung Kayu karya Niduparas Erlang berdasarkan konsep krisis lingkungan yang dipaparkan oleh kajian ekokritik Greg Garrard. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan wacana ekokritik sastra. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan teknik baca dan catat, yiatu (1) membaca berulang-ulang novel Burung Kayu karya Niduparas Erlang, lalu (2) mencatat data-data yang sesuai tujuan penelitian. Sumber data dalam penelitian ini berupa novel Burung Kayu karya Niduparas Erlang. Di mana teknik analisis data dimulai dengan mengidentifikasi data, mengelompokkan berdasarkan identifikasi tiap rumusan masalah, mendeskripsikan hasil analisis data, dan yang terakhir dengan menarik kesimpulan dari data-data yang telah dianalisis. Penelitian ini menghasilkan, (1) representasi alam yang dihasilkan dalam novel Burung Kayu mencakup tiga hal yaitu hutan belantara (wilderness), perumahan (dwelling), dan binatang (animals). (2) Hubungan Suku Mentawai dengan alam berdasarkan konsep krisis lingkungan ekokritik Greg Garrard mencakup tiga hal yaitu hutan belantara (wilderness), perumahan (dwelling), dan binatang (animals). Berdasarkan hasil pembahasan tersebut menunjukkan bahwa alam menjadi bagian penting dari kehidupan manusia. serta hubungan yang dihasilkan antara alam dan Suku Mentawai memiliki hubungan yang baik, namun hal tersebut memunculkan krisis lingkungan akibat kebijakan-kebijakan baru dari pemerintah yang lebih banyak merugikan masyarakatnya sendiri.

Kata Kunci: hutan, perumahan, binatang, ekokritik, Suku Mentawai.

Published
2023-07-08
Abstract Views: 46
PDF Downloads: 52