PERLINDUNGAN HAK CIPTA ATAS KEPEMILIKAN LAGU DAERAH DAN ARANSEMENNYA

  • MUKHAMMAD MUKHLIS

Abstract

Abstrak

Lagu daerah merupakan salah satu jenis folklor yang dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta. Pemanfaatan lagu daerah oleh warga Negara Indonesia menurut undang-undang tersebut diperbolehkan, artinya tidak perlu ada ijin dari Negara untuk memanfaatkan lagu daerah kecuali yang memanfaatkannya adalah warga Negara asing. Salah satu bentuk pemanfaatan tersebut adalah aransemen lagu daerah. Pemanfaatan dari lagu daerah menimbulkan hak ekonomi. Hal yang menarik yaitu terkait dengan bagaimana idealnya kepemilikan dari lagu daerah mengingat pemegang hak cipta dari lagu daerah adalah Negara. Penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat dan pengetahuan baru bagi para pihak yang ingin menambah wawasan yang berkaitan dengan topik penelitian ini.

Skripsi ini menggunakan jenis penelitian normatif, yakni menjelaskan kebenaran suatu permasalahan dengan logika keilmuan hukum dari sisi normatifnya. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan perundang-undangan, sejarah, dan konsep. Analisis yang digunakan dalam penilitian ini menggunakan penalaran preskriptif dimana hasilnya akan memberikan suatu sumbangan pemikiran terhadap peraturan perundang-undangan yang kurang tepat.

Hasil penelitian ini adalah kepemilikan dari lagu daerah idealnya ada pada daerah asal. Terdapat tiga argument untuk mendukung pernyataan tersebut. Pertama, karena masyarakat daerah lebih mengerti dan memahami akan folklor yang mereka miliki dan sudah menjadi kewajiban bagi masyarakat daerah tersebut untuk melestarikan folklornya. Kedua, terkait dengan otonomi daerah karena daerah mempunyai kewajiban mengembangkan sumber daya produktif di daerah dan lagu daerah merupakan sumber daya yang berpotensi untuk dikelola dan dimanfaatkan. Ketiga, terkait dengan hak ekonomi, karena hak ekonomi dari pemanfaatan lagu daerah bisa dijadikan salah satu sumber penerimaan daerah yang dapat digunakan untuk mendanai pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan potensi daerah sebagai perwujudan desentralisasi. Aransemen lagu daerah memenuhi konsep keaslian, berwujud, dan kreatifitas sehingga bisa diberikan perlindungan hak cipta, namun perlindungannya hanya sebatas ciptaan turunan.

 

 

Kata Kunci: Perlindungan Hak Cipta, Kepemilikan, Lagu Daerah, Aransemen

 

Abstract

Folksong is one of folklore which being protected by The Law of Republic of Indonesia No.19 in 2002 about Copyright. This law allows Indonesian people to use folksong which means people do not need to ask permission of using folksong except foreigner. One of the usage of folksong is arranging it. The usage of folklore causes economic right. The interesting thing of this research is related to how to get the right of ownership and arrangement of the folksong because the holder of copyright of folksong is the country itself. Furthermore, this needs to be studied about the protection of copyright of the folksong. This research purposes to give new knowledge and advantages for people who want to develop their knowledge about this thesis topic.

This research uses normative juridical method, which explains the truth of problems by the logic of scientific laws from normative side. The writer uses several approaches, for instance, rules approach, historical approach, and conceptual approach. The writer analyzes this thesis by using prescriptive reasoning which the result of this research will give contribution for imperfect regulations.

The results of this research are, ideally the ownership of folksong should be given to original of folksong from each region. There are three arguments to support that statement. First, because local people more understand about folklore which they have and they this is an obligation for local people to preserve their folklore. The second point is related to the regional autonomy because local region have duty to develop their productive resources where folksong is potential resources which could be managed and used. The third is related to economic right because the economic right from the usage of folksong can be made into one of the local income which can be used to fund the implementation of region autonomy based on the potential resources as materialization of decentralization. The arrangement of folksong has to fulfill the qualification of authenticity concept, intangible concept, and creativity concept. Therefore, this is supposed to be given copyright protection but only as derivative works.

 

Keyword: Copyright Protection, Ownership, Folksong, Arrangement

Published
2014-07-15
Section
ART 1
Abstract Views: 521
PDF Downloads: 247