MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA TENTANG MACAM-MACAM TANAMAN MELALUI METODE KARYA WISATA PADA ANAK KELOMPOK A TK TAMAN INDRIA PARE

  • ANDRI PUSPITAWATI

Abstract

Kemampuan berbicara merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan manusia, terutama dalam hubungannya dengan belajar. Semua proses dalam belajar tidak akan ada hasilnya apabila manusia tidak akan mampu mengutarakan sesuatu yang telah dipelajarinya. Berdasarkan observasi awal di TK Taman Indria khususnya di kelompok A kemampuan sebagian anak dalam kegiatan berbicara tentang macam-macam tanaman masih rendah. Hal ini terbukti dari 5 pertanyaan yang diajukan guru hanya beberapa anak saja yang bisa menjawab dengan tepat dan sempurna. Rendahnya kemampuan anak tersebut disebabkan karena mereka belum mengenal dan mengetahui beberapa jenis tanaman, dan mayoritas anak tinggal di perkotaan yang jarang sekali ada kebun dan tanaman di sekitar rumahnya. Faktor lain yang menjadi penyebab adalah dalam menyampaikan materi, media pembelajaran yang digunakan guru kurang menarik karena hanya berupa gambar. Peningkatan kemampuan berbicara pada anak TK terlebih pada anak kelompok A dapat dilakukan dengan pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan diberikan secara berulang-ulang salah satunya melalui metode karya wisata.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pelaksanaan metode karya wisata dalam meningkatkan kemampuan berbicara pada anak kelompok A TK Taman Indria Pare Kabupaten Kediri. Metode dalam penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas, yang mana terdiri dari dua siklus dan masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Masing-masing siklus terdiri dari kegiatan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Lokasi penelitian di area persawahan desa Sekoto Kecamatan Badas. Subyek dalam penelitian ini berjumlah 20 anak dengan jumlah perempuan 12 dan laki-laki 8 anak. Instrumen penelitian yang digunakan adalah berupa rencana pembelajaran dan instrumen penilaian yang berupa lembar observasi aktivitas anak, lembar observasi aktivitas guru, dan lembar observasi kemampuan berbicara, serta dokumentasi dari kegiatan anak.Tehnik analisa data yang dilakukan adalah statistik deskriptif. Hasil analisa menunjukkan bahwa pada siklus satu diperoleh hasil observasi aktivitas guru sebesar 68,2%, hasil observasi aktivitas anak sebesar 62,5%, dan hasil observasi kemampuan berbicara sebesar 50% sehingga hasil yang diperoleh belum sesuai dengan yang diharapkan karena target yang ditentukan sebesar 80%. Oleh karena itu dilanjutkan oleh penelitian pada siklus kedua. Hasil dari analisis siklus kedua diperoleh observasi aktivitas guru sebesar 95,4%, observasi aktivitas anak sebesar 90%, dan observasi kemampuan berbicara sebesar 90%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbicara dapat ditingkatkan melalui metode karya wisata.

Kata Kunci : Kemampuan Berbicara, Metode Karya Wisata

Abstract

The oral fluency is an important thing in human life, especially in relation to learning. All learning process will have no result if people cannot express anything that is already learnt. Based of first observation on Taman Indria kindergarden especially for the grade A the oral promotion of plants is too low. This is evident from the 5 questions asked teachers just some kid who could answer precisely and perfectly. The low ability of the child because they do not know and find out some kinds of plants, and the majority of children living in urban areas who rarely have gardens and plants around her house. Another factor is the cause is in presenting the material, instructional media that teachers use less attractive because it is an image. The oral fluency promotion on the kindergarten children especially for the grade A can be conducted through an interesting and delightful learning, and also be given repeatedly as through the touring method.The observation goal is to investigate the implementation the touring method performance in boosting the grade A children’s oral fluency in Taman Indria Kindergarten, Pare, Kediri. Method in this study using action research which consists of two cycles and each cycle includes twice sessions. Each cycle consists of planning, action, observation and reflection.The observation location takes place in rice plant Sekoto village, Badas district. The object of observation has 20 children which consists of 12 females and 8 males. The research instrument used was a lessonMeningkatkan Kemampuan Berbicara Tentang Macam-macam Tanaman melalui Metode Karya Wisata Pada AnakKelompok A TK Taman Indria Pare2plans and assessment tools in the form of sheet activity child observation, teacher observation sheet activities, and observation sheets speaking ability, as well as documentation of the activities of the child.Technical data analysis executed is descriptive statistics. The analysis result denotes that in the cycle 1 the teacher activities achieve 68.2%, children activities 62.5%, and the oral fluency 50% so the result gained does not yet match the required expectation because the determined target is 80%. For this reason, the observation of cycle 2 should be taken. The second cycle analysis result attained shows the teacher activities reach 95.4%, the children activities 90%, and the oral fluency 90%. From this observation it shall be concluded that the oral fluency can be promoted through the touring method.

Keywords : the oral fluency, the touring method

Published
2013-10-01
Abstract Views: 39
PDF Downloads: 42