Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Kegiatan Menganyam Menggunakan Media BBT
Abstract
Berdasarkan kondisi awal anak usia 5-6 tahun di TK Panca Bhakti Surabaya yang selama ini kemampuan motorik halusnya masih belum meningkat, peneliti melakukan penelitian dengan tujuan meningkatkan kemampuan motorik halus anak menggunakan media BBT (Busy Book Train). Penelitian menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dirancang dalam bentuk siklus berulang. Setiap siklus terdiri atas 4 tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun berjumlah 24 anak, 14 anak Perempuan dan 10 anak laki-laki. Hasil dari observasi pada tiap siklus meningkat terbukti persentase rata-rata mengalami penengkatan. 16,66% hasil kemampuan awal meningkat 90.27 % di siklus II. Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan selama dua siklus dengan enam kali pertemuan menunjukkan peningkatan dalam aspek kecermatan, koordinasi mata dan tangan, kekuatan jari tangan melalui menganyam dari tahap awal hingga tahap akhir penelitian tindakan kelas siklus kedua. Sebagai contoh, kecermatan dari 12,5% menjadi 87,5% atau meningkat 75 % dari 3 anak menjadi 21 anak; koordinasi mata dan tangan dari 16,66% menjadi 87,5% atau meningkat 70,84% dari 4 anak menjadi 21 anak; dan kekuatan jari tangan dari 20,83% menjadi 95,83 % atau meningkat 75 % dari 5 anak menjadi 23 anak. Untuk nilai rata-rata yang diperoleh pada pertemuan terakhir 90 ,27%, artinya 90,27 % dari jumlah subjek mendapatkan skor 4 (Sangat Baik) sesuai dengan indikator keberhasilan.
Kata kunci: Kemampuan Motorik, Halus, Kegiatan, Menganyam BBT
Abstract
Based on the initial condition of children aged 5-6 years at Panca Bhakti Kindergarten Surabaya whose fine motor skills have not yet improved, researchers conducted research with the aim of improving children's fine motor skills using BBT (Busy Book Train) media. The research uses the Classroom Action Research (PTK) method which is designed in the form of a repetitive cycle. Each cycle consists of 4 stages, namely planning, action, observation and reflection. The subjects of this study are 24 children aged 5-6 years, 14 girls and 10 boys. The results of observations in each cycle increased, proving that the average percentage increased. 16.66% of the initial ability results increased by 90.27% in the second cycle. The results of the class action research conducted during two cycles with six meetings showed an improvement in the aspects of precision, eye and hand coordination, finger strength through weaving from the initial stage to the final stage of the second cycle of class action research. For example, accuracy from 12.5% to 87.5% or an increase of 75% from 3 children to 21 children; eye-hand coordination from 16.66% to 87.5% or an increase of 70.84% from 4 children to 21 children; and the strength of the fingers from 20.83% to 95.83% or an increase of 75% from 5 children to 23 children. The average score obtained at the last meeting was 90.27%, meaning that 90.27% of the total number of subjects received a score of 4 (Very Good) according to the success indicator
Keywords: Motor Ability, Smoothness, Activities, BBT Weavin
Downloads

