Peningkatan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Media Playdough pada Anak Usia 4–5 Tahun

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak usia 4–5 tahun melalui kegiatan bermain menggunakan media playdough di TK Tunas Sejati Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan Taggart, yang terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Subjek penelitian adalah 15 anak dari kelompok A3. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi, dan lembar penilaian perkembangan anak yang digunakan untuk menilai ketercapaian indikator kemampuan mengenal lambang bilangan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan anak dalam mengenal lambang bilangan setelah menggunakan media playdough. Pada siklus I, rata-rata ketercapaian perkembangan anak mencapai 68%. Setelah dilakukan refleksi dan perbaikan strategi pembelajaran pada siklus II, rata-rata ketercapaian meningkat menjadi 88%. Peningkatan ini menunjukkan bahwa kegiatan bermain dengan media playdough mampu meningkatkan pemahaman anak terhadap simbol angka. Media playdough yang bersifat konkret dan multisensoris memberikan pengalaman belajar langsung melalui aktivitas melihat, meraba, dan membentuk angka. Hal ini memfasilitasi proses belajar yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini yang cenderung belajar melalui pengalaman nyata dan bermain. Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, interaktif, dan bermakna. Temuan ini sejalan dengan teori dan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa media konkret efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep matematika dasar, khususnya dalam pengenalan lambang bilangan pada anak usia dini.