PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN KAWASAN MONUMEN SIMPANG LIMA GUMUL KEDIRI
DOI:
https://doi.org/10.26740/publika.v5n2.p%25pAbstract
Abstrak
Monumen Simpang Lima Gumul atau Monumen Kadiri merupakan bangunan yang memiliki lokasi strategis yang berada di sentral Kabupaten Kediri dengan menyatukan lima arah yang ada di wilayah Kabupaten Kediri, penyatuan ini memiliki makna sebagai sebuah sinergitas bersama seluruh elemen yang ada di Kabupaten Kediri dalam memajukan Kabupaten Kediri. Monumen Simpang Lima Gumul Kediri merupakana salah satu ikon pariwisata buatan dan CBD yang mana keberadaannya dimanfaatkan untuk mendukung dan mendorong partisipasi masyarakat terkait konsep city branding yang sedang dikembangkan oleh pemerintah Kabupaten Kediri, dilengkapi dengan beberapa fasilitas penunjang pemanfaatan kawasan monumen SLG Kediri, namun terdapat pula penyalahgunaan fungsi yang dilakukan masyarakat terhadap pemanfaatan area sekitar kawasan monumen SLG Kediri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan kawasan monumen Simpang Lima Gumul Kediri. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun fokus penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teori keberhasilan partisipasi menurut Najib dalam Huraerah (2008:107-108), yang terdiri dari 11 indikator yang mempengaruhi keberhasilan partisipasi. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dan tidak memepengaruhi partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan kawasan monumen Simpang Lima Gumul Kediri, sebagai berikut 1) Siapa Penggagas partisipasi, Penggagas adalah pemerintah secara umumya dan kelompok atau komunitas secara khususnya. 2) Untuk kepentingan siapa partisipasi itu dilaksanakan, kepentingan untuk bersama (pemerintah dengan masyarakat) dan pribadi (komunitas atau kelompok). 3) Siapa yang memegang kendali, pemerintah secara umum dibantu oleh dinas-dinas terkait, namun pemegang kendali pada komunitas adalah kapten komunitas itu sendiri. 4) Hubungan pemerintah dengan masyarakat, dalam hal ini seperti masyarakat sebagai pengunjung dan pedagang (PKL dan UKM) serta komunitas terjalin dengan harmonis dan baik. 5) Kultural, kebudayaan musyawarah atau diskusi belum mencakup semua kalangan dan pemerintah juga mendukung kebudayaan membaca dengan adanya perpustakaan keliling. 6) Politik, pemerintah sudah berusaha demokratis dan transparan untuk menjaga kestabilan namun belum bisa maksimal. 7) Legalitas, belum sepenuhnya optimal hanya pada kalangan tertentu saja. 8) Ekonomi, sudah sangat baik banyak masyarakat yang berpartisipasi mendapatkan manfaat sesuai dengan tujuannya masing-masing. 9) Kepemimpinan, pemerintah dibantu oleh semua kalangan, namun komunitas menilai pemimpin adalah kapten dari komunitas tersebut. 10) Waktu, sangatlah baik karena masyarakat bebas dan tidak dibatasi dalam melakukan kegiatan di kawasan monumen. 11) Tersedianya jaringan yang menghubungkan antara warga masyarakat dengan pemerintah (forum warga), masih belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat luas. Saran yang diajukan yaitu pemerintah diharapkap mampu memperbaiki hubungan dengan semua kalangan masyarakat baik pedagang, pengunjung ataupun kelompok atau komunitas tertentu, dan perlu adanya pengawasan terhadap sarana prasarana di sekitar kawasan monumen Simpang Lima Gumul Kediri.
Kata kunci : Partisipasi, Kawasan, Monumen
Downloads

