ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENCAPAI ZERO STUNTING DI KELURAHAN BULAK BANTENG KECAMATAN KENJERAN KOTA SURABAYA

Authors

  • Marsella Arlin Permatasari S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya
  • Deby Febriyan Eprilianto S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.26740/publika.v11n4.p2637-2650

Keywords:

analisis, partisipasi, stunting

Abstract

Stunting merupakan kondisi balita mengalami kegagalan pertumbuhan tinggi badan sehingga balita lebih pendek dari balita-balita lain seusianya. Saat ini permasalahan stunting menjadi isu prioritas nasional yang diupayakan penurunan angka prevalensi nya dari 22% menjadi 14% di 2024 mendatang. Kelurahan Bulak Banteng menjadi daerah dengan prevalensi stunting tinggi di Kota Surabaya. Hal ini disebabkan belum optimalnya partisipasi masyarakat dalam pengentasan stunting. Tujuan penelitian ini adalah memberikan deskripsi analisis partisipasi masyarakat dalam mencapai zero stunting di Kelurahan Bulak Banteng, Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus pada penelitian ini memuat faktor penghambat partisipasi masyarakat yang meliputi pekerjaan, tingkat pendidikan, jenis kelamin dan kepercayaan pada budaya tertentu sedangkan faktor pendukungnya meliputi faktor adanya kemauan, kemampuan dan kesempatan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari faktor pendukung mayarakat memiliki kemauan, kemampuan serta kesempatan untuk mengikuti program/kegiatan dalam pengentasan stunting di Kelurahan Bulak Banteng. Namun, masyarakat hanya sekedar mengikuti rangkaian kegiatannya tanpa menjalankan intervensi-intervensi dari pihak Puskesmas. Hal ini diketahui dari faktor penghambatnya bahwa pekerjaan masyarakat sebagian besar buruh kasar sehingga berpenghasilan rendah dan tidak mampu untuk memberikan makanan gizi seimbang pada anak, kurangnya pengetahuan orang tua pada pencegahan stunting, tidak adanya peran ayah atau suami dalam pengentasan stunting serta mayoritas masyarakat Kelurahan Bulak Banteng merupakan Suku Madura yang lebih memegang kepercayaan pada adat istiadatnya seperti memijat anak pada dukun bayi hingga kepercayaan pada budaya olehan.

 

 

Stunting is a condition where toddlers fail to grow in height so that toddlers are shorter than other toddlers of their age. At present the problem of stunting is a national priority issue which efforts are being made to reduce the prevalence rate from 22% to 14% in 2024. Bulak Banteng Village is an area with a high prevalence of stunting in the city of Surabaya. This is due to not optimal community participation in stunting alleviation. The purpose of this study is to provide a description of the analysis of community participation in achieving zero stunting in the Bulak Banteng Village, Kenjeran District, Surabaya City. This type of research is descriptive with a qualitative approach. The focus of this study includes the inhibiting factors of community participation which include employment, level of education, gender and belief in certain cultures while the supporting factors include factors of willingness, ability and opportunity. Data collection techniques using interviews, documentation and observation. The results of the study show that from the supporting factors the community has the will, ability and opportunity to participate in programs/activities in stunting alleviation in the Bulak Banteng Village. However, the community only follows a series of activities without carrying out interventions from the Puskesmas. It is known from the inhibiting factors that most of the people work as unskilled laborers so they have low incomes and are unable to provide balanced nutritional food to children, lack of parental knowledge on stunting prevention, no father or husband's role in stunting alleviation and the majority of the Bulak Banteng Village community are Madurese who hold more faith in their customs such as massaging children at traditional birth attendants to belief in traditional culture.

 

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2023-08-09

Issue

Section

Articles
Abstract views: 685 , PDF Downloads: 735