KOLABORASI MODEL PENTAHELIX DALAM UPAYA PENANGANAN BENCANA WABAH COVID-19 DI KABUPATEN BOJONEGORO
DOI:
https://doi.org/10.26740/publika.v9n4.p545-560Kata Kunci:
Pentahelix, Mitigasi Bencana, Wabah COVID-19Abstrak
Wabah COVID-19 telah memberikan dampak signifikan bagi Indonesia, bukan hanya pada sektor kesehatan tetapi juga sektor lain seperti pendidikan, ekonomi, sosial budaya, pariwisata hingga politik. Situsi yang kian memburuk membuat Indonesia mengambil keputusan untuk mengkategorikan wabah COVID-19 sebagai bencana nasional yang tertuang pada Keppers No. 12 tahun 2020. Sejak kasus pertama muncul upaya mitigasi bencana wabah COVID-19 terus dilakukan salah satunya melalui skema kolaborasi pentahelix yang bersifat kedaerahan sesuai dengan apa yang disampaikan oleh ketua satgas COVID-19. Dengan wacana tersebut menuntut pemerintah daerah untuk siap menjadi leading dalam memerangi wabah COVID-19 di daerahnya masing-masing. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait upaya mitigasi bencana wabah COVID-19 melalui model kolaborasi pengtahelix di Kabupaten Bojonegoro. Pada tahapan kualitatif, penelitian menggunakan metode penelitian kombinasi model sequential exploratory dengan teknik analisis data menggunakan model yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Sedangkan pada tahapan kuantitatif teknik analisis data menggunakan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima unsur pada kolaborasi model pentahelix turut berkontribusi dalam upaya mitigasi bencana wabah COVID-19 di Bojonegoro, dan masyarakat Bojonegoro yang menjadi sampel penelitian sebagai validator eksternal mayoritas juga menyetujuinya. Hal tersebut dapat dilihat dari gambaran garis kontinum yang menunjukkan hasil sebagai berikut, butir pernyataan 1 sampai butir pernyataan 15 terletak pada daerah setuju (S), kecuali pada butir pernyataan 8 yang terletak pada daerah ragu-ragu (RR). Butir pernyataan 7 dan 8 merupakan pernyataan untuk membuktikan hipotesis mengenai adanya kontribusi akademisi (guru/pendidik) pada konsep pembelajaran selama pandemi dalam upaya mitigasi bencana wabah COVID-19 di Bojonegoro. Walaupun hasil pernyataan 8 terdapat pada daerah ragu-ragu (RR), namun peran akademisi sebagai konseptor masih bisa dikatakan baik karena pada butir pernyataan 7 masih berada pada daerah setuju (S). Sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa unsur akademisi (guru/pendidik) berperan dalam membuat konsep pembelajaran selama masa pandemi, tetapi dalam implementasi konsep masih belum dapat dikatakan efektif.
Kata Kunci: Pentahelix, Mitigasi Bencana, Wabah COVID-19.
Unduhan

