PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN COMMUNITY BASED TOURISM (STUDI KASUS DESA WISATA KETAPANRAME KABUPATEN MOJOKERTO JAWA TIMUR)

Penulis

  • Tamianingsih Tamianingsih S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya
  • Deby Febriyan Eprilianto S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.26740/publika.v10n3.p1025-1040

Kata Kunci:

Partisipasi Masyarakat, Community Based Tourism, Desa Wisata Ketapanrame

Abstrak

Pembangunan nasional merupakan agenda yang wajib dilakukan hingga ranah desa dengan tujuan pemerataan kesejahteraan. Penerapan pembangunan desa menggunakan konsep desa wisata memerlukan adanya partisipasi masyarakat yang pengembangannya bisa dilakukan dengan Community-Based Tourism (CBT). Salah satu desa yang menerapkan konsep CBT adalah Desa Ketapanrame yang terletak di Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif serta menggunakan studi kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran partisipasi masyarakat yang tergabung dalam community-based tourism dalam pengelolaan Desa Wisata Ketapanrame. Subyek penelitian ini difokuskan kepada dua kelompok masyarakat yaitu KUB Taman Ghanjaran dan Pokdarwis Rakasiwi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini didasarkan pada indikator partisipasi menurut Theresia dalam Hajar (2018) yang terdiri dari: (1) partisipasi dalam pengambilan keputusan, dimana KUB Taman Ghanjaran memiliki kewenangan mengatur manajemen dan operasional secara mandiri sedangkan Pokdarwis Rakasiwi terbatas pada operasional saja; (2) partisipasi dalam pelaksana kegiatan, yang mana masyarakat memberikan sumbangsih modal usaha berupa saham dan kedua kelompok masyarakat memberikan sumbangsih tenaga dalam pengelolaan SDM, tempat wisata hingga media promosi; (3) partisipasi dalam pemantauan dan evaluasi pembangunan, dimana kedua kelompok masyarakat rutin mengadakan rapat evaluasi dan pelaporan pendapatan kepada penanam saham; dan (4) partisipasi dalam pemanfaatan hasil pembangunan, yang mana masyarakat yang terlibat merasa mendapat manfaat berupa lapangan pekerjaan dan dividen. Meskipun kelompok masyarakat berpartisipasi secara aktif, masih ditemukan adanya kritik terkait pelayanan parkir di Wisata Sawah Sumber Gempong. Oleh sebab itu diperlukannya pendampingan dan pelatihan mengenai hospitality untuk Pokdarwis Rakasiwi agar dapat memberikan pelayanan terbaik dalam melayani pengunjung. Dari ketiga dusun yang ada, hanya Dusun Ketapanrame dan Dusun Sukorame yang dimanfaatkan sebagai tempat wisata dan memiliki kelompok masyarakat pengelola. Hal ini mengindikasikan diperlukannya pelibatan kelompok masyarakat Dusun Slepi untuk menghindari kecemburuan sosial antar dusun dalam hal pengelolaan Desa Wisata Ketapanrame.

Kata Kunci: Partisipasi Masyarakat, Community Based Tourism, Desa Wisata Ketapanrame

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Diterbitkan

2022-07-02

Terbitan

Bagian

Articles
Abstract views: 1116 , PDF Downloads: 1676