IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TATAP MUKA DIMASA PANDEMI COVID-19 DI MAN 2 LAMONGAN

Abstrak

Selama pandemi kebijakan disektor pendidikan sering kali mengalami perubahan, yang semula dilakukan dengan kebebasan tatap muka, beralih menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) hingga Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas. Dalam pelaksanaan PTM Terbatas terdapat 2 sistem pembelajaran yaitu dengan kapasitas 50% dan kapasitas 100% hal ini disesuaikan dengan kondisi wilayah masing-masing daerah dalam tingkat level PPKM. Penerapan PTM Terbatas di MAN 2 Lamongan ditemukan adanya perbedaan persepsi baik dari guru, siswa maupun orang tua dalam menerima kebijakan tersebut. Hal tersebut memunculkan adanya pro kontra serta tantangan dan hambatan dalam penerapan PTM Terbatas. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana implementasi PTM di MAN 2 Lamongan dimasa pandemi dan kesiapan fasilitas sekolah dalam penyelenggaran PTM dimasa pandemi. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Proses pengumpulan data diperoleh dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data diolah menggunakan teknik analisis menururt Milles dan Huberman terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Fokus penelitian ini menggunakan 4 indikator menurut George Edward III meliputi komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pembelajaran tatap muka dapat berjalan dengan baik meskipun sering kali mengalami perubahan kebijakan Pendidikan, serta terdapat fasilitas yang mendukung dalam pelaksanaan PTM dimasa pandemi. Tantangan yang dihadapi dalam penerapan PTM yaitu dari sikap para implementor yang belum menunjukkan adanya kedisiplinan. Sedangkan hambatan yang dihadapi guru dan siswa terkait durasi jam belajar yang begitu singkat.

Kata Kunci: Implementasi Kebijakan, Pembelajaran Tatap Muka, Covid-19