Strategi Pelayanan Pelatihan Kontrasepsi Pada Program Keluarga Berencana di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Jawa Timur
DOI:
https://doi.org/10.26740/publika.v12n2.p631-646Kata Kunci:
Strategi Program, Pelayanan Pelatihan, Pelatihan KontrasepsiAbstrak
Pelayanan kontrasepsi merupakan salah satu upaya dalam program KB (Keluarga Berencana). Program keluarga berencana dirumuskan untuk mengatasi beberapa permasalahan kependudukan di Indonesia diantaranya, masih tingginya angka kematian ibu dan bayi, penurunan penggunaan kontrasepsi, masih rendahnya pemahaman masyarakat terhadap kesehatan reproduksi dan kebutuhan ber KB yang belum terlayani dengan baik. BKKBN Provinsi Jawa Timur melalui Renstra (rencana strategis) tahun 2020-2024 menyelenggarakan pelayanan pelatihan kontrasepsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis BKKBN Provinsi Jawa Timur dalam pelayanan pelatihan kontrasepsi bagi bidan. Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Fokus penelitian ini menggunakan teori tahapan strategi program pelatihan menurut Widiastri (2019) yang terdiri dari empat (4) indikator yaitu proses perencanaan program, proses program pelatihan, evaluasi dan monitoring. Hasil penelitian menjelaskan bahwa strategi yang digunakan BKKBN Provinsi Jawa Timur dilihat dari indikator proses perencanaan program sudah dilakukan persiapan dengan matang melalui rapat persiapan, pada indikator proses program pelatihan BKKBN Provinsi Jawa Timur berjalan dengan lancar dan terstruktur, selanjutnya indikator evaluasi terdapat beberapa kendala selama pelatihan kontrasepsi yaitu masih terdapat bidan yang kurang terampil saat praktik pelayanan, website yang digunakan kurang optimal dan pada indikator monitoring BKKBN Provinsi Jawa Timur dapat memberikan pandangan terkait pentingnya penggunaan kontrasepsi. Saran yang peneliti berikan dalam penelitian ini adalah 1) BKKBN Provinsi Jawa Timur lebih gencar dalam penyebaran informasi tentang Keluarga Berencana, 2) membuat lembar penilaian secara transparansi dan 3) dapat mengembangkan media belajar yang digunakan selama pelatihan kontrasepsi.
Unduhan

