ANALISIS PERAN AKTOR DALAM KOLABORASI PENYEDIAAN PERMUKIMAN LAYAK HUNI DI KOTA SURABAYA (STUDI KASUS PADA PROGRAM DANDAN OMAH)
DOI:
https://doi.org/10.26740/publika.v12n4.p957-968Kata Kunci:
Peran Aktor, Kolaborasi, Program Dandan OmahAbstrak
Pada tahun 2022, Pemerintah Kota Surabaya meluncurkan program Dandan Omah yang merupakan keberlanjutan dari program rehabilitasi sosial rutilahu yang dimodifikasi dengan konsep baru. Pada pelaksanaannya, Pemerintah Kota Surabaya melakukan kolaborasi bersama pihak luar, yakni Baznas Kota Surabaya, Yayasan Manarul Ilmi dan KTPR.Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi peran aktor yang terlibat dalam kolaborasi penyediaan permukiman layak huni di Kota Surabaya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan teknik analisis konten. Analisis dilakukan dengan menyusun matrik analisis konten untuk mendapatkan sentimen positif maupun negatif dari tiap substansi yang didapatkan dari narasumber maupun dari data dukung lainnya. Data dikumpulkan melalui instrumen wawancara, observasi dan dokumentasi. Fokus penelitian yaitu peran aktor yang terdiri dari 5 dimensi yaitu: 1) policy creator; 2) koordinator; 3) fasilitator; 4) implementor; 5) akselerator. Temuan penelitian menunjukkan bahwa peran policy creator dilaksanakan oleh DPRKPP Kota Surabaya dengan mengembangkan skema pendanaan diluar APBD melalui kolaborasi. Peran Koordinator dijalankan oleh DPRKPP Kota Surabaya melalui pemberian informasi secara tertulis atau tidak tertulis kepada aktor yang lain. Peran Fasilitator dijalankan oleh DPRKPP Kota Surabaya, Baznas Kota Surabaya, YMI ITS. Peran implementor dijalankan oleh DPRKPP Kota Surabaya, Baznas Kota Surabaya, YMI ITS dan KTPR dengan melaksanakan program sesuai kesepakatan bersama. Peran Akselerator dijalankan oleh DPRKPP Kota Surabaya melalui promosi logo dandan omah pada souvenir tertentu. Rekomendasi penelitian untuk para aktor kolaborasi program Dandan Omah untuk membuat MoU apabila belum ada dan merekomendasikan untuk mempublish MoU apabila memang sudah ada sebagai bentuk transparansi kepada masyarakat terkait program yang dijalankan oleh pemerintah.
Unduhan
Referensi
Ansell, C., & Gash, A. (2008). Collaborative governance in theory and practice. Journal of Public Administration Research and Theory, 18(4), 543–571. https://doi.org/10.1093/jopart/mum032
Arif, A. F. N., & Nurwati, N. (2022). Pengaruh Konsentrasi Penduduk Indonesia Di Pulau Jawa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat. Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial HUMANITAS, 4(I), 54–70. https://doi.org/10.23969/humanitas.v4ii.3920
Dr. Sandu Siyoto, SKM, M. K., & M. Ali Sodik, M. a. (2015). Dasar Metodologi Penelitian Dr. Sandu Siyoto, SKM, M.Kes M. Ali Sodik, M.A. 1. Dasar Metodologi Penelitian, 1–109.
Febrianti, E., & Eprilianto, D. (2023). Analisis Peran Stakeholderss Daerah Dalam Pengembangan City Branding “Lamongan Megilan.” Publika, 1849–1862. https://doi.org/10.26740/publika.v11n2.p1849-1862.
Miles, Mathew B., Huberman, A. Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: UIP
Ma’ruf, M. F., & Isbandono, P. (2017). Urgensi Kerjasama Antar Daerah (Intergovernmental) Dalam Penanganan Bencana Alam Di Daerah. JPSI (Journal of Public Sector Innovations), 1(1), 47. https://doi.org/10.26740/jpsi.v1n1.p47-54
Muharam, R. S., & Rusli, B. (2019). Implementasi Program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) Di Kabupaten Bandung. Konferensi Nasional Ilmu Administrasi, 1–7. http://180.250.247.102/conference/index.php/knia/article/view/31.
Nugroho, H. C., Zauhar, S., & Suryadi. (2014). Koordinasi Pelaksanaan Program Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten Nganjuk. Jurnal Pembangunan Dan Alam Lestari, 5(1), 12–22. https://jpal.ub.ac.id/index.php/jpal/article/view/147
Abstract views: 182
,
PDF Downloads: 211



