A Case Study of The Pronunciation Practice in A Senior High School

  • ALFI SEPTY RAHAYU
  • AHMAD MUNIR

Abstract

AbstrakPengucapan atau pelafalan telah menerima kurang atensi dalam Pengajaran Bahasa Inggris. Saat ini, jarang ditemukan seorang guru bahasa Inggris yang masih memberikan latihan pengucapan terutama di tingkat sekolah menengah atas. Meskipun kurikulum 2013 menyatakan bahwa komponen bahasa Inggris harus diintegrasikan dengan keterampilan bahasa Inggris lainnya, komponen kecil ini tidak boleh diabaikan karena jika peserta didik tidak dapat bersuara atau berbicara bahasa Inggris dengan jelas dan benar, hal ini dapat menyebabkan kesalahpahaman atau komunikasi tidak akan pernah terjadi. Studi pendahuluan telah dilakukan di sebuah sekolah menengah atas di Mojokerto. Hasilnya menunjukkan bahwa hanya satu guru bahasa Inggris yang memberikan latihan pelafalan kepada muridnya. Dengan demikian, sebuah studi kasus dilakukan untuk menyelidiki guru bahasa Inggris yang memberikan praktik pelafalan siswa-siswanya dalam hal jenis latihan apa yang diberikan, kapan latihan itu diberikan, dan bagaimana latihan itu disampaikan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dimana data diperoleh melalui pengamatan langsung dari enam kelas. Juga, pengamatan dilakukan pada tiga materi (Pengumuman, Narasi, dan Penghargaan Lagu) dalam enam minggu. Temuan menunjukkan bahwa guru menerapkan metode yang sama di semua kelas. Latihan pengucapan yang diberikan oleh guru adalah latihan kata-kata yang dilakukan di hampir semua pertemuan. Namun, latihan itu tidak dilakukan pada akhir pelajaran. Selain itu, teknik yang digunakan adalah teknik pengulangan yang mengikuti prosedur dan menggunakan media untuk mendukung aktivitas latihan pengucapan.Kata Kunci: pengucapan, praktik pengucapan, latihan pengucapan.
AbstractPronunciation has received less attention in English Language Teaching. Nowadays, it was rare to find an English teacher who still provided pronunciation practice especially in senior high school level. Although 2013 curriculum stated that English components should be integrated with other English skills, this tiny component should not be neglected because if learners could not sound or speak English clearly and correctly, either this can lead to a misunderstanding or communication would never happen. A preliminary study has been conducted in a senior high school in Mojokerto. The result showed that only one English teacher provided pronunciation practice to his student. Thus, a case study was conducted to investigate the English teacher who provided his students pronunciation practice in terms of the kind of the practice, when the practice was given, and how it was delivered. The methods used was qualitative method in which the data was obtained through direct observation from six classes. Also, the observation was done at three materials (Announcement, Narrative, and Song Appreciation) in six weeks. The findings showed that the teacher applied the same method in all classes. The pronunciation practice given by the teacher was words practice which was done in almost all meetings. However, the practice was not done at the end of the lesson. Besides, the technique used was drilling technique that following the procedures and using media to support the pronunciation practice activity.Keywords: pronunciation, pronunciation teaching, pronunciation practice
Published
2018-08-01
How to Cite
SEPTY RAHAYU, A., & MUNIR, A. (2018). A Case Study of The Pronunciation Practice in A Senior High School. RETAIN : Journal of Research in English Language Teaching, 6(2). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/retain/article/view/25063
Section
Articles
Abstract Views: 73
PDF Downloads: 586