WORDLESS PICTURE TO IMPROVE WRITING NARRATIVE TEXT FOR TENTH GRADERS OF SENIOR HIGH SCHOOL

  • INTAN CORNELIA DEWI P.

Abstract

Tujuan pengajaran bahasa Inggris adalah siswa dapat menguasai empat keterampilan yaitu membaca, mendengarkan, berbicara, dan menulis. Sebenarnya, keterampilan menulis dianggap paling sulit. Siswa memiliki kesulitan untuk memulai menulis dan mengekspresikan ide-ide mereka. Petty and Jensen (1980:361) menyatakan bahwa, menulis adalah mdia perantara untuk mengekspresikan diri mereka untuk berkomunikasi dan untuk menjelaskan sebuah maksud atau informasi kepada sekitarnya. Diantara semua ketrampilan, menulis adalah hal yang paling sulit. Nunan (1999) juga menyatakan bahwa, dalam hal keterampilan, menghasilkan koheren, fasih, diperpanjang bagian dari tulisan mungkin adalah hal yang paling sulit untuk dilakukan dalam belajar bahasa. Dalam penelitian ini, peneliti fokus pada produksi teks narasi siswa kelas X di SMA. Dia melakukan penelitian di SMAN 3 Bojonegoro. Subyek penelitian ini adalah siswa siswa kelas X karena pada level ini mereka memiliki pengetahuan yang cukup dan kemampuan dalam membuat teks narasi.

Berdasarkan pernyataan Nunan diatas,  peneliti memilih media untuk mengatasi kesulitan siswa dalam menulis. Dia memilih gambar gambar terutama tanpa kata-kata sebagai media untuk meningkatkan menulis teks narasi. Mudah-mudahan, siswa dapat membayangkan dan mengeksplorasi pikiran mereka untuk menghasilkan kalimat untuk menulis melalui gambar tanpa menggunakan kata kata .

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah catatan lapangan, wawancara dan tes siswa. Data dari catatan lapangan dan hasil wawancara menggambarkan bagaimana gambar tanpa kata-kata yang diimplementasikan dalam mengajar menulis teks naratif. Sementara itu, test digunakan untuk mengetahui dan mengukur kemajuan siswa penguasaan dalam menulis teks narasi. Peneliti berperan sebagai guru menggunakan gambar tanpa kata-kata dengan cara yang berbeda dalam setiap pertemuan. Hal ini bisa mengurangi kebosanan siswa. Gambar-gambar tanpa kata-kata adalah salah satu yang tepat karena bisa memotivasi siswa untuk menulis. Selain itu, topik materi ini juga menarik, "The Girl dan The Wolf" dan "Tiga Babi". Selanjutnya, dengan menggunakan gambar-gambar tanpa kata-kata, para siswa bisa memahami isi teks narasi dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat hasil kerja siswa dalam menulis setelah penggunaan gambar tanpa kata-kata.

Berdasarkan analisis data, peneliti membuat kesimpulan bahwa pelaksanaan gambar tanpa kata-kata baik untuk mengajarkan teks narasi. Kenyataanya, para siswa tertarik dalam proses belajar-mengajar menulis dengan menggunakan gambar tanpa kata-kata. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara siswa dan fieldnote. Selain itu, hasil karya tulis siswa dalam hal isi, organisasi, kosakata, penggunaan bahasa dan mekanik menngkat dari hasil pertama dan kedua. Pada pertemuan pertama nilai rata-rata kelas adalah 68,89 dan pertemuan kedua adalah 78,23. Ini berarti bahwa skor siswa meningkat dari pertama dan kedua menulis.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat diartikan bahwa pelaksanaan gambar tanpa kata-kata berguna untuk mengajar menulis narasi. Hal ini membuat siswa termotivasi dan tertarik untuk menulis narasi.

Kata kunci: writing, teks narasi, wordless picture. 

 

Abstract

The objective of teaching English is that the students master the four skills namely reading, listening, speaking, and writing. Actually, writing skills is considered most difficult.  Students have difficulties to start writing and express their ideas. Petty and Jensen (1980:361) states that writing is an important medium for self-expression for communication and the discovery meaning is used to give signal or information to other. Among other language skills, writing is not an easy task. Nunan (1999) also states that, in term of skill, producing a coherent, fluent, extended piece of writing is probably the most difficult thing to do in language learning. In this research, the researcher focuses on producing narrative text in tenth graders of Senior High School. She did her research in SMAN 3 Bojonegoro. The subject of the study was tenth graders students because in this level, they have enough knowledge and ability in producing narrative text.

Based on the Nunan states before, the researcher chooses media to overcome the students’ difficulty in writing. She was choosing picture especially wordless picture as a media to improve writing narrative text. Hopefully, students can imagine and explore their mind to produce their sentences to their writing through wordless pictures.

This study was action research. The instruments that are used by the researcher are field note, interview and students’ test. The data from field note and interview result described how wordless pictures were implemented in teaching writing narrative texts. Meanwhile, the students’ test was used to know and measure the progress of students’ mastery in writing narrative text. The researcher as a teacher was implemented the wordless pictures in different ways in each meeting. It could reduce the students’ boredom. The wordless pictures were appropriate one because it could motivate the students to writing. Moreover, the topics of material were interesting; “The Girl and The Wolf” and “Three Pigs”. Furthermore, by using the wordless pictures, the students could comprehend the content of narrative text well. It can be proved by seeing the result of the students’ writing work after the use of the wordless pictures.

Based on the analysis data, the researcher makes conclusion that the implementation of wordless picture was good for teaching narrative text. The students were interested in the teaching-learning process of writing by using wordless pictures. It could be seen from the results of students’ interview and field note. Besides that, the results of students’ writing in terms of content, organization, vocabulary, language use and mechanic were improved from the first to second writing. In first meeting the mean score of the class was 68.89 and second meeting was 78.23. It means that the students’ score were also increased from the first and second writing.

                Based on the explanation above it means that the implementation of wordless pictures was useful to teach narrative writing. It could make students be motivated and interested in writing narrative

Keywords: writing, teks narasi, wordless picture.

 
Published
2013-08-15
How to Cite
CORNELIA DEWI P., I. (2013). WORDLESS PICTURE TO IMPROVE WRITING NARRATIVE TEXT FOR TENTH GRADERS OF SENIOR HIGH SCHOOL. RETAIN : Journal of Research in English Language Teaching, 1(3). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/retain/article/view/3791
Abstract Views: 23
PDF Downloads: 35