SINGGAH SINGKIR UNGKAPAN KEBERSAMAAN PADA PERISTIWA GERHANA BULAN MELALUI KOREOGRAFI LINGKUNGAN

  • DESELLA RASIDA LUISANDRITH
  • I NENGAH MARIASA

Abstract

Karya tari Singgah Singkir merupakan sebuah karya inspiratif yang berangkat dari fenomena gerhana bulan. Fenomena alam ini memunculkan berbagai tanggapan oleh masyarakat, salah satunya di Jawa. Menurut orang jawa, gerhana bulan disebabkan oleh sesosok raksasa besar yang sedang berusaha menelan bulan. Setiap kali terjadi gerhana bulan, masyarakat jawa secara bersama-sama membunyikan kentongan, lesung, dan benda-benda di sekitar untuk mengusirnya. Kebersamaan yang dilakukan masyarakat jawa tersebut menjadikan bentuk tematik yang ingin disampaikan koreografer secara ekspresif dan dikemas dalam suatu pertunjukan tari. Membahas tentang pandangan koreografer, bahwa kepercayaan tersebut diartikan sebagai budaya masyarakat jawa.
Koreografi lingkungan dijadikan aspek utama dalam penggarapan karya tari Singgah Singkir tepatnya di “Rumah Budaya Watulimo”, sehingga dapat diapresiasi langsung pada arena pentas di tengah-tengah masyarakat. Metode Konstruksi dengan tipe dramatik dipilih, karena koreografer ingin menciptakan moment-moment dan memunculkan berbagai suasana yang terjadi pada peristiwa gerhana bulan oleh masyarakat jawa. Konsep lingkungan dengan signifikasi tertentu, suasana pedesaan dimana zaman dahulu belum ada listrik, hanya menggunakan penerangan lampu kecil, masyarakat jawa menyebutnya ublik atau dimar. Koreografer juga menghadirkan obor sebagai penerangan disaat bulan purnama.
Ruang dalam koreografi lingkungan pengaruhnya juga sangat signifikan, oleh karena itu dalam proses penciptaan koreografer mengajak penari terjun langsung untuk menemukan ruang sendiri melalui eksplorasi. Mode penyajian yang digunakan pada penggarapan karya tari ini adalah simbolik representatif, karena sajian dalam gerak menggunakan simbol-simbol dan juga sesuai dengan keadaan nyata yang terlihat pada tubuh penari.
Karya tari Singgah Singkir menawarkan bentuk sajian tari eksplorasi satu unsur yang terpilih yaitu kebersamaan pada peristiwa gerhana bulan, sehingga menjadikan sesuatu yang kompleks melalui pertunjukan koreografi lingkungan. Pada hal tersebut koreografer berharap untuk semua penikmat agar dapat belajar dari karya tari ini, bahwa dengan gotong royong berbagai permasalahan kehidupan bersama dapat dipecahkan dan mampu memberikan nilai positif bagi masyarakat.

Kata Kunci: Singgah Singkir, Kebersamaan, Gerhana Bulan, Koreografi Lingkungan

Published
2018-07-17
How to Cite
RASIDA LUISANDRITH, D., & NENGAH MARIASA, I. (2018). SINGGAH SINGKIR UNGKAPAN KEBERSAMAAN PADA PERISTIWA GERHANA BULAN MELALUI KOREOGRAFI LINGKUNGAN. Solah, 8(1). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/solah/article/view/24214
Section
Articles
Abstract Views: 139
PDF Downloads: 183