TEKNIK PENCIPTAAN TATA ARTISTIK PADA NASKAH “HEART OF ALMOND JELLY” KARYA WISHING CHONG SUTRADARA DIMAS ADI PUTRA

  • ONI ANUGRA ROSZITA
  • WELLY SURYANDOKO

Abstract

Tata artistik merupakan salah satu unsur pendukung seni Teater dengan elemen penting yang memiliki beberapa bagian didalamnya, yakni Tata panggung atau biasanya disebut setting. Setting merupakan bentuk ruang beserta perangkatnya yang diciptakan oleh penata artistik untuk menunjukan kepada penonton tentang latar peristiwa pada naskah. Make-up adalah hal yang penting dalam pertunjukan karena dengan menggunakannya kita dapat memberitahukan karakter tokoh dan dengan busana dapat menunjukkan identitas suatu tokoh. Tiga elemen tersebut merupakan keinginan penulis untuk mengerjakannya, sehingga penulis memilih naskah “Heart of Almond Jelly”, karya Wishing Chong, Sutradara Dimas Adi Putra.“Heart of Almond Jelly” akan dikemas dengan Gaya Pementasan Realis, yakni bentuk pertunjukan yang sangat sering disajikan atau dipertunjukan. Namun pada umumnya ketika menciptakan bentuk visual tata artistik seorang penata jarang menganalisis ataupun mengkaji lebih detail hingga memiliki adanya sebuah konsep untuk memperkuat dan lebih detail dalam melakukan penciptaan tata artistik, sehingga ketika penulis melakukan sebuah proses penciptaan maka sebagai penata artistik, penulis harus benar - benar memperhitungkan pertimbangan naskah, realita, dan konsep sutradara dengan tujuan untuk memberi kesesuaian pada keinginan konsep sutradara ataupun kenyamanan pandangan penonton dalam menyaksikan pertunjukan teater. Naskah “Heart Of Almond Jelly” karya Wishing Chong, dialihbahasakan kedalam bahasa Inggris oleh Keiko Tsunade & Peter Marsh, dan dialihbahasakan kedalam bahasa Indonesia oleh Teguh Heri Prasetyo & Yoko Nomura, dengan penyalaras teks Gunawan Maryanto. Naskah ini dibuat pada tahun 2000, menceritakan curahan sepasang kekasih sebelum berpisah pada malam natal. Tatsuro tokoh laki - laki berperan sebagai husband, dan pengangguran menjadikannya salah satu penyebab perpisahan dengan Sayoko. Sayoko merupakan tokoh perempuan yang memiliki karakter pekerja keras, dan karena masalah keguguran ketika proses kelahiran, hubungan pasangan rumah tangga yang mereka jalani mulai kacau. Selain itu, karena mereka menganggap bahwa hubungan rumah tangga yang dibangun hanyalah sebuah lelucon tetangga, maka mereka memutuskan untuk berpisah ketika malam natal yang diakhiri dengan pelukan.Jenis karya setting yakni, interior set dengan acuan metode penciptaan tata artistik, pada “The set deigner’s role” dengan pendekatan dekorasi (scenery) dengan pendekatan latar peristiwa pada tahun 2000, dikawasan kastil Himeji dengan bentuk visual interior rumah. Selanjutnya yakni tata rias atau make-up penulis memilih Make-up Korektif dengan acuan teknik Nearly natural yang ditulis oleh Mary Quant menggunakan jenis make- up korektif dan kostum dengan pendekatan tahun 2000. Penciptaan tata artistik akan berusaha divisualisasikan oleh penulis dan mengaplikasikannya dengan pendekatan suasana Jepang pada tahun 2000. Ketika penulis melakukan sebuah proses penciptaan maka sebagai penata artistik, penulis terlebih dahulu melakukan observasi melalui data verbal, data visual hingga membuat desain tentang setting, make-up dan kostum pada pertunjukkan ini. yang nantinya dibuat atau di visualisasikan secara utuh dalam sebuah pertunjukkan. Untuk membuat sebuah pertunjukan yang utuh atau menghadirkan sebuah suasana Jepang tahun 2000 tidaklah mudah, karena penulis harus benar - benar memperhitungkan pertimbangan naskah, realita, dan konsep sutradara dengan tujuan untuk memberi kesesuaian pada keinginan konsep sutradara dan kenyamanan pandangan penonton dalam menyaksikan pertunjukan teater oleh karena itu ketika proses tahap satu hingga pertunjukan terjadi, banyak sekali perubahan ataupun perkembangan dari segi setting, make-up, dan kostum. Perubahan dan perkembangan terjadi karena dibutuhkan adanya penyesuaian dari wilayah panggung, hingga perkembangan adegan yang dilakukan oleh sutradara terhadap pemain, sehingga bisa mempengaruhi rancangan dan bentuk tata artistik untuk lebih di sesuaikan kembali dengan perkembangan adegan dari sutradara.
Kata Kunci : Heart of Almond Jelly, Tata artistik, Setting, Make-up, dan Tata Busana
Published
2018-10-10
How to Cite
ANUGRA ROSZITA, O., & SURYANDOKO, W. (2018). TEKNIK PENCIPTAAN TATA ARTISTIK PADA NASKAH “HEART OF ALMOND JELLY” KARYA WISHING CHONG SUTRADARA DIMAS ADI PUTRA. Solah, 8(1). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/solah/article/view/25743
Section
Articles
Abstract Views: 223
PDF Downloads: 4297