KONSTRUKSI KESENIAN TAYUB DI KAMPUNG TANDHAK KABUPATEN MOJOKERTO MELALUI KOREOGRAFI LINGKUNGAN PADA KARYA TARI “LANGEN BEKSAN”

  • YULAI HARDINA CANDRA WULAN
  • SETYO YANUARTUTI

Abstract

Kabupaten Mojokerto memiliki kesenian yang bervariasi, misalnya Kesenian Tayuban dari Dusun Rembu Lor, Desa Japanan, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto. Kegiatan Tayuban dilaksanakan saat bersih Desa setiap tahunnya. Pagelaran Tayuban dimulai dengan Gendhing Giro, Tari Remo sebagai pembuka, setelah itu Tayuban/ Ngibing. Koreografer tertarik mengangkat kesenian Tayub karena generasi Tandhak sekarang kurang mempercayai Ritual Gembyangan. Gembyangan dilakukan setelah para Tandhak berlatih pada guru, apabila sudah mumpuni Tandhak tersebut melaksanakan Ritual Gembyangan, sehingga dapat menjalankan profesinya sebagai Tandhak. Ritual Gembyangan dilaksanakan di Punden belakang Balai Dusun Rembu Lor. Karya tari ini terdiri dari fokus isi gembyangan/ wisuda tandhak, kemudian fokus bentuk koreografi lingkungan, karena pagelaran karya dilakukan di Balai Dusun Rembu Lor dan Punden Nyai Pandan Sari yang berada di belakang Balai Dusun tersebut. Koreografer pada karya tari ini menggunakan metode pendekatan Konstruksi (rangsang awal, penentuan tipe tari, penentuan mode penyajian representasional atau simbolis, improvisasi, evaluasi improvisasi, seleksi dan penghalusan, motif). Kemudian teori yang digunakan pada karya “langen beksan” yaitu Koreografi Lingkungan dan Komposisi prinsip-prinsip bentuk seni. Nilai-nilai yang didapat koreografer pada proses karya tari ini yaitu Nilai Sosial Budaya masyarakat setempat, kebersamaan, gotong royong, kerjasama, dsb. Wujud visualisasi karya tari ini, bentuk pertunjukan lingkungan yaitu melibatkan masyarakat sekitar untuk berpartisipasi pada pagelaran, misalnya arak-arakan menuju Punden, kemudian Ritual di Punden, selanjutnya ngibing dilakukan oleh penonton bersama para penari. Kebanyakan gendhing yang mengiringi pagelaran yaitu gendhing-gendhing tayuban, misalnya eling-eling saat arakan-arakan dan ritual, srampat, walang kekek. Busana karya ini, menggunakan konsep remo putri (kemben, jarit, rapek depan-belakang, pedang-pedangan kanan-kiri, sabuk, sampur, lalu menggunakan sanggul jawa), serta riasan cantik pada penari (pensil alis hitam, eyeshadow berwarna merah dibaur dengan warna hitam, blush on berwarna merah, shading coklat, kemudian lipstik merah gelap).
Kata Kunci : Gembyangan, Tayuban, Koreografi Lingkungan
Published
2019-01-23
How to Cite
HARDINA CANDRA WULAN, Y., & YANUARTUTI, S. (2019). KONSTRUKSI KESENIAN TAYUB DI KAMPUNG TANDHAK KABUPATEN MOJOKERTO MELALUI KOREOGRAFI LINGKUNGAN PADA KARYA TARI “LANGEN BEKSAN”. Solah, 8(1). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/solah/article/view/26833
Section
Articles
Abstract Views: 49
PDF Downloads: 96