Kreasi Penyajian Kesenian Tayub di Kabupaten Tulungagung (Tinjauan Struktur dan Gaya)

  • FEMILIA KRISTIAN ARUM SARI
  • JAJUK DWI SASANADJATI

Abstract

Kesenian Tayub terdapat hampir di seluruh Pulau Jawa dan menjadi salah satu ekspresi yang penting bagi masyarakat pendukungnya. Kesenian Tayub merupakan sebuah ritual kesuburan. Kesenian Tayub di Kabupaten Tulungagung dalam penyajiannya berbeda dari daerah lain, bahkan mempunyai sebutan tersendiri yaitu Tayub Tulungagung-an. Keunikan pada penyajian Tayub Tulungagung-an ini terdapat pada jumlah waranggana yang banyak dan ciri khas pada saat ngibingan. Peneliti ingin mengkaji lebih jauh dengan rumusan masalah ;1. Bagaimana struktur penyajian kesenian Tayub di Kabupaten Tulungagung?, 2. Bagaimana gaya penyajian kesenian Tayub di Kabupaten Tulungagung?.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan objek penelitian kesenian Tayub di Kabupaten Tulungagung. Hasil penelitian ini membahas tentang struktur dan gaya penyajian kesenian tayub di Kabupaten Tulungagung. Terdapat elemen-elemen yaitu gerak, iringan, pola lantai, busana juga tempat dan waktu pelaksanaan. Elemen tersebut menjadi satu kesatuan yang harus ada dalam sebuah penyajian kesenian Tayub. Struktur penyajian terdiri dari struktur besar yaitu nguyu-nguyu(pra acara), bedayan (tarian selamat datang), gedhog (proses pembagian sampur diawali pramugari), ngibingan (adegan waranggana dan pengibing menari bersama). Gaya dipengaruhi oleh bentuk, teknik dan faktor-faktor. Secara bentuk, gaya pada kesenian Tayub Tulungagungan terdapat pada sajian bedayan dan ngibingan, yang memunculkan pola gerak megol mental, ngeper dan ogek lambung. Sajian gendingnya menggunakan pola kendang ganggamina, dengan teknik pukulan yang keras sehingga menghasilkan pola geraknya mengikuti tekanan kendang yang disajikan kemudian memunculkan karakter yang sigrak dan dinamis. Karakter tersebut dipengaruhi oleh faktor individual, yaitu disebabkan waranggana yang centil dan genit. Pola lantai yang disajikan merupakan gambaran filosofi kehidupan manusia yang selalu maju mundur, dan lintasan pola lantai yang berpapasan kemudian coblosan adalah sebuah makna simbolis dari kesenian Tayub, yaitu sebuah lambang kesuburan.
Kata kunci :Tayub, Tulungagung-an, Struktur, Gaya
Published
2019-06-20
How to Cite
KRISTIAN ARUM SARI, F., & DWI SASANADJATI, J. (2019). Kreasi Penyajian Kesenian Tayub di Kabupaten Tulungagung (Tinjauan Struktur dan Gaya). Solah, 8(1). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/solah/article/view/28187
Section
Articles
Abstract Views: 513
PDF Downloads: 1673