Abstract
Tari Gandhong Desa Bangun Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek mempunyai ciri yang unik yaitu pada struktur penyajiannya, biasanya dalam sebuah satu sajian tari terdapat satu durasi yang utuh artinya dalam satu objek tersebut menampilkan satu objek yang spesifik, namun pada Tari Gandhong memiliki 4 sub tema pembentuk Tari Gandhong tersebut. Struktur penyajian inilah yang nantinya akan membentuk elemen-elemen unsur pada Tari Gandhong menjadi sangat unik. Tari Gandhong ini merupakan tarian yang mengalami kesenjangan atau pergeseran, semula digunakan sebagai tarian pengesah pada ritual menjadi tarian pengiring pada ritual, maka dari masalah tersebut mengalami perubahan bentuk dan pergeseran fungsi.Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi pada Tari Gandhong Desa Bangun Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek. Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan perekaman dengan validitas data berupa teknik triangulasil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Struktur pertunjukan Tari Gandhong terdiri dari empat sub tema yaitu Tari Sarak, Tari Tani Makaryo, Tari Celeng, dan Tari Onggotruno. Keunikan pada Tari Gandhong yang menjadi ciri khas yaitu pada ke empat sub tema tersebut. Empat sub tema itulah yang membentuk elemen-elemen pada Tari Gandhong ini memiliki ciri khas sendiri-sendiri. Berdasarkan fungsi, Tari Gandhong memilki dua fungsi yaitu fungsi primer dan sekunder, fungsi primer pada Tari Gandhong adalah sebagai pengiring ritual. Fungsi yang kedua yaitu fungsi sekunder yang terdiri dari fungsi sebagai pengikat dan pembangkit rasa solidaritas, media komunikasi, sarana kebutuhan ekonomi, dan sarana regenerasi.Kata Kunci: Tari, Gandhong, Trenggalek, bentuk, struktur, fungsi