Baladewa Sanggar Baladewa di Era Virtual : Dinamika Pelestarian Seni Tradisi Dalam Ruang Digital

Pelestarian Seni Tradisi

Penulis

  • anugrah putra Universitas Negeri Surabaya
  • Dr. Arif Hidajad, S.Pd., M.Pd

Kata Kunci:

Kata Kunci: Sanggar, Virtual, Pandemi, Seni Tradisi, Karawitan, Adaptasi Budaya

Abstrak

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam dinamika aktivitas Sanggar Baladewa, sebuah sanggar seni tradisi yang berlokasi di Kota Surabaya dan berfokus pada pelatihan serta pelestarian seni wayang dan karawitan. Sanggar ini menjadi representasi dari upaya pelestarian budaya Jawa di tengah masyarakat urban yang terus berkembang. Situasi pandemi COVID-19 yang melanda sejak awal 2020 telah memaksa perubahan signifikan dalam pola aktivitas kesenian, termasuk kegiatan yang dilakukan oleh Sanggar Baladewa. Transisi ke ruang virtual menjadi tantangan sekaligus peluang yang harus dihadapi oleh komunitas seni tradisi seperti ini.

Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka (library research) dengan pendekatan kualitatif deskriptif, yang memungkinkan eksplorasi data dari berbagai sumber seperti jurnal ilmiah, buku, artikel daring, dan dokumentasi aktivitas sanggar. Fokus analisis diarahkan pada strategi adaptasi yang dilakukan oleh sanggar dalam mempertahankan eksistensi seni tradisi di era digital. Hasil kajian menunjukkan bahwa meskipun kegiatan seni dapat dialihkan ke format daring, proses ini tidak terlepas dari sejumlah hambatan, antara lain keterbatasan perangkat teknologi, akses jaringan internet yang tidak merata, serta menurunnya kualitas interaksi artistik antara pelaku dan audiens.

Namun demikian, Sanggar Baladewa tetap menunjukkan inisiatif dan resiliensi yang tinggi dalam mempertahankan praktik budaya melalui pementasan secara virtual. Pemanfaatan media sosial dan platform video daring seperti YouTube menjadi solusi alternatif dalam menyampaikan pertunjukan kepada publik. Adaptasi ini tidak hanya menjadi upaya bertahan, tetapi juga membuka kemungkinan baru dalam persebaran seni tradisi kepada masyarakat yang lebih luas, termasuk generasi muda yang lebih lekat dengan teknologi digital.

Dengan demikian, studi ini menyoroti pentingnya penguatan kapasitas digital komunitas seni tradisi dan perlunya sinergi antara pelaku seni, lembaga pendidikan, dan pemangku kebijakan untuk mendukung keberlanjutan warisan budaya di era transformasi digital.

Kata Kunci: Sanggar, Virtual, Pandemi, Seni Tradisi, Karawitan, Adaptasi Budaya

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Ardyanto, D., & Rachman, A. (2022). Virtual Keroncong Music Performances As An Effort To Maintain Their Existence During The Covid-19 Pandemic. Jurnal Seni Musik, 11(1), 78–85.

Bhabha, H. K. (1994). The Location of Culture. Routledge.

Dewey, J. (1938). Experience and Education. Macmillan.

Freire, P. (1970). Pedagogy of the Oppressed. Continuum.

Soini, K., & Birkeland, I. (2014). Exploring the scientific discourse on cultural sustainability. Geoforum, 51, 213–223.

Sunardi, S., Rianto, J., Sulastuti, K. I., Harpawati, T., Asmoro, P., & Sugihartono, R. A. (2023). The Aesthetics of Virtual Wayang Performances During the Covid19 Pandemic. Title: Journal of Cultural Arts, 21(1).

Subandi, K. A. M., Ruspawati, I. A. W., & Budiarsa, I. W. (2024). The Development of Warini Dance Studio During the COVID19 Pandemic. Journal Of Dance, 3(1), 66–72.

Setiawan, A. (2021). Gamelan and Aesthetics of East Java Tradition. Surabaya: Balai Pustaka Budaya.

Diterbitkan

2025-07-09

Cara Mengutip

putra, anugrah, & Hidajad, A. (2025). Baladewa Sanggar Baladewa di Era Virtual : Dinamika Pelestarian Seni Tradisi Dalam Ruang Digital: Pelestarian Seni Tradisi. Solah, 11(2). Diambil dari https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/solah/article/view/70569

Terbitan

Bagian

Articles
Abstract views: 0 , PDF Downloads: 0