ROSI SI BELIBIS POTÈ PENARI TOPÈNG DHÂLÂNG RUKUN PEWARAS SUMENEP
Kata Kunci:
Profesionalisme, Rosi, topèng dhâlâng, Rukun Pewaras, SumenepAbstrak
Abstrak
Rosi adalah nama seorang pemuda di Kabupaten Sumenep yang menggeluti profesi sebagai penari dalam seni pertunjukan topèng dhâlâng. Sebagai seorang penari pertunjukan topèng dhâlâng, Ia mampu memerankan berbagai karakter tokoh mulai dari tokoh putri, putra halus, hingga karakter tokoh putra gagah. Kepiawaiannya dalam memerankan semua karakter tokoh mampu mengantarkannya menjadi penari topèng dhâlâng yang terkenal dan banyak penggemar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profesionalisme Rosi sebagai penari topèng dhâlâng dalam komunitas Rukun Pewaras di Kabupaten Sumenep. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Rosi dalam merintis profesi sebagai penari topèng dhâlâng dimulai pada masa Rosi sedang menempuh kuliah pada tahun 2012. Atas dukungan keluarga, semangat, besarnya minat dan ketertarikannya pada pertunjukan topèng dhâlâng membuatnya semakin mantap dan tekun berlatih sebagai penari di komunitas Topèng Dhâlâng Rukun Pewaras. Profesionalisme Rosi sebagai penari topèng dhâlâng ditunjukkan melalui kemampuan membawakan berbagai tokoh baik itu peran tokoh puteri, tokoh putra halus, dan tokoh putra gagah dalam waktu semalam. Bagi Rosi, menjadi penari topèng dhâlâng sebagai panggilan hidup, memiliki gaya kepenarian yang kuat, dan selalu menjaga kode etik profesi. Sebagai seniman tari Rosi juga dikenal dalam dunia seni pertunjukan Tayub Madura melalui gaya kepenariannya yang khas dipengaruhi teknik dan pola gerak tari topèng dhâlâng. Melalui profesi Rosi sebagai penari topèng dhâlâng dapat menguatkan eksistensi komunitas Topèng Dhâlâng Rukun Pewaras di Kabupaten Sumenep.
Unduhan
Referensi
Ahmad, Tafsir. 1992. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
Hanefi, H. & Eko Wahyuni. (2013). Sang Pewaris: Tokoh-Tokoh Kesenian Tradisi Madura dan Minangkabau. Jakarta: Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya.
Maimun A, Furchan A. (2005). Studi tokoh: metode penelitian mengenai tokoh. Jakarta-Malang: Pustaka Belajar.
Mudhofir, A. (2012). Pendidik profesional: konsep, strategi, dan aplikasinya dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Rizkiyah, K. (2018). “Karakteristik tari branya’ rampak prapatan dalam pertunjukan topèng dhâlâng Rukun Perawas Desa Slopeng”. Apron Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan, 2(12).
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/apron/article/view/27337 ( 13 Januari 2025)
Sugiyono. (2022). Metode Penelitian Kualitatif: Eksploratif, Interpretif, Interaktif, Dan Konstruktif. Bandung: Alfabeta.
Suli. (2015). “Kajian Bentuk Pertunjukan Wayang Topèng Dhâlâng Rukun Pewaras Desa Slopeng Kecamatan Dasuk Kabupaten Sumenep”. Skripsi. Prodi Pendidikan Sendratasik,Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya.
Schwarz, Ted .1990. Writing Biographies: The Complete Guide To Whiting Biographies. USA: Cincinnati, Ohio: Write’s Digest Books.Writer Digest Book
Waridi. (2005). “Mengkaji Tokoh Seni Pertunjukan: Mengapa dan Bagaimana?”, dalam Waridi (ed.) Menimbang Pendekatan Pengkajian dan Penciptaan Musik Nusantar. Surakarta: Kerjasama Jurusan Karawitan dengan Program Pendidikan Pascasarjana dan STSI Press Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Surakarta.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Eva Ristiana Ristiana, Eko Wahyuni Rahayu

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.

