DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN TERHADAP MASYARAKAT PETANI YANG LAHANNYA DIBEBASKAN DI KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN

  • MUKHAMMAD IRSYAD SIDDIQ

Abstract

Abstrak

Pembangunan jalan tol Gempol-Pandaan telah membebaskan lahan seluas 1.027.790 m2. Kecamatan Pandaan adalah wilayah yang paling banyak dibebaskan lahannya yakni atau 482.249 m2 atau 45,92% dari total kebutuhan lahan. Kebanyakan lahan yang dibebaskan adalah lahan pertanian. Dampak dari pembebasan lahan akan sangat berpengaruh pada petani. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu dampak pembangunan jalan tol Gempol-Pandaan terhadap kehidupan sosial petani serta dampak terhadap pertanian.

Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan metode survei dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Subyek penelitian adalah petani, yang diambil sampel secara purposive dengan syarat luas lahan yang dibebaskan minimal 500m2, yang merupakan estimasi luas satu petak lahan. Pengambilan data dengan wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan prosentase.

Hasil penelitian yang dikelompokkan atas dampak sosial terhadap masyarakat petani dan dampak terhadap pertanian. Dampak sosial yang ditemukan dari hasil penelitian antara lain: terkait pekerjaan utama, sebanyak 31,25% tidak lagi bekerja sebagai petani dengan 10,42% bekerja diluar pertanian serta 20,83% menganggur; adapun pekerjaan sampingan di bidang pertanian jumlahnya tetap, namun 10,41% lainnya kehilangan pekerjaan sampingan diluar kegiatan pertanian; meningkatkan rerata konsumsi dari Rp. 1.226.101 perbulan menjadi Rp. 1.236.466  (0,85%); menurunkan rerata makan sehari dari 3 kali sehari menjadi 2,98 kali sehari (-0,69%), menurunkan rerata konsumsi daging/ ayam/ susu seminggu dari 1,94 menjadi 1,90 kali seminggu (-2,15%), meningkatkan banyak pakaian yang dibeli setahun dari sebelumnya 1,25 menjadi 1,31 (5,00%); mengenai konsumsi petani pasca uang ganti rugi diberikan, 58,33% petani menggunakannya untuk membeli/ menyewa lahan, 10,42% untuk modal usaha, 33,33% untuk membangun/ merenovasi rumah, 18,75% untuk belanja rutin, 6,25% untuk membeli kendaraan bermotor, 14,58% untuk haji/ umroh, 4,17% untuk tabungan/ investasi, dan 14,58% untuk keperluan lain; sebanyak 8,33% petani pemenuhan kebutuhan pokoknya menjadi jauh lebih baik, 10,42%, lebih baik, 68,75% tetap, 4,17% lebih sulit, dan 8,33% jauh lebih sulit; menimbulkan gangguan keamanan yang dilaporkan oleh 6,25% petani; menimbulkan konflik pada 27,08% petani,  hubungan sosial melemah dalam hal intensitas interaksi pada 4,17% petani namun tidak terjadi pada gotong-royong. Dampak yang ditimbulkan pada pertanian meliputi: menjadikan sempit 37,83% lahan pertanian yang masih diolah petani; memaksa petani untuk berpindah lahan dalam desa 37,04%, keluar desa 51,85%, dan keluar kecamatan 18,52%; terkait perlakuan pada lahan, sebanyak 72,91% petani masih mengolah lahannya, 20,83% petani menyerahkan lahannya dikerjakan orang lain, 4,17% menjualnya, 2,08% untuk usaha non pertanian dan 4,17% membiarkan lahannya bero; mengurangi produksi padi sebesar 18,10%, kacang hijau 62%, kacang tanah 47,66%, dan jagung 44% serta meningkatkan produksi kedelai 106,04%; terkait produktivitas dalam kuintal/ha, terjadi penurunan pada padi 4,14%, kacang hijau 37,73%, jagung 7,65%, namun meningakat pada kedelai 57,87%, dan kacang tanah 11,54%;  serta menimbulkan gangguan dalam bertani yang  dirasakan oleh 20,83% petani.

Kata Kunci: dampak pembangunan tol, pembebasan lahan, petani.    

Published
2016-05-20
Abstract Views: 198
PDF Downloads: 215