Kajian Eksistensi Pedagang Kaki Lima di Terminal Krian Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo (Studi Kasus Pedagang Kaki Lima di Terminal Krian)

  • SUCIAWATI KHUSNUL KHOTIMAH
  • MURTEDJO

Abstract

Pekerjaan dalam sektor informal yang menjadi fenomena di perkotaan yakni Pedagang Kaki Lima (PKL) yang banyak dijumpai ditempat keramaian atau fasilitas publik seperti dipinggir jalan, taman-taman kota, stasiun, terminal, emperan toko, jalur transportasi dan sebagainya yang dapat menganggu keamanan dan ketertiban umum. Keberadaan PKL di Terminal Krian yang letaknya berdekatan dengan Pasar Krian dan Pasar Baru Krian sehingga tujuan peneliti mengkaji mengenai faktor-faktor yang menyebabkan keberadaan PKL di Terminal Krian yang meliputi motivasi pedagang, interaksi antar pedagang, paguyuban, kenyamanan dan keamanan, omzet, biaya retribusi, dan aksesibilitas.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan faktor penyebab eksistensi PKL di Terminal Krian. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Lokasi penelitian dilakukan di Terminal Krian Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam. Teknik analisis data dilakukan dengan tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab eksistensi PKL Terminal Krian adalah regulasi pihak Terminal Krian yang mengizinkan PKL untuk berjualan di kawasan Terminal Krian. Motivasi dari pedagang yang melihat Terminal Krian strategis untuk berdagang, interaksi yang baik dilakukan dengan cara saling membantu antar pedagang, adanya paguyuban pedagang dalam membantu ketertiban dan keamanan PKL, pedagang tidak pernah terdampak kasus pencurian sehingga membuat mereka nyaman dan aman. Pendapatan pedagang yang berbeda-beda tergantung dari jenis dagangan, besar-kecilnya bedak dan kondisi ramai atau sepinya pembeli dengan rata-rata Rp. 300.000,00 hingga Rp. 100.000,00 setiap harinya. Biaya pengeluaran retribusi yang tergantung dari jenis dagangan, besar kecilnya bedak yang berpengaruh terhadap sampah yang dihasilkan dan kebutuhan lain seperti lampu, jasa angkut bedak dan parkir bedak dengan biaya Rp. 13.000,00 hingga Rp. 22.000,00 per harinya. Faktor aksesibilitas yakni kemudahan pedagang dalam menjangkau pembeli dengan akses yang mudah karena dekat jalan raya dan memiliki lahan yang luas sehingga mempermudah untuk parkir kendaraan, dan mudah mendapatkan angkot bagi pembeli yang mengendarai kendaraan umum membuat Terminal Krian menjadi ramai oleh pembeli.
Kata Kunci : eksistensi, sektor informal, PKL, terminal krian
Published
2018-05-09
Abstract Views: 122
PDF Downloads: 103